Hukum

Buronan Curanmor Pingsan Saat Ditangkap Satreskrim Polres Serang

Jah, 53, buronan kasus pencurian motor (curanmor), jatuh pingsan saat tempat persembunyiannya digerebeg petugas di kebun singkong di Kampung Sukadamai, Desa Malabar, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang. Selain ketakutan ditangkap polisi, penyebab pencuri motor amatiran ini pingsan lantaran dirinya kelaparan.

“Tersangka pingsan karena selama bersembunyi di kebun, Jah mengaku hanya mengkonsumsi singkong mentah. Secara psikis, tersangka juga dalam kondisi ketakutan karena merasa dirinya dicari petugas,” ungkap Kepala Satuan Reskrim Polres Serang, AKP David Chandra Babega ditemui di ruang Unit Pidum, Jumat (15/2/2019).

Dikatakan Kasat, tersangka Jah bersembunyi di dalam kebun singkong setelah mengetahui rekannya As alias Nawil ditangkap petugas. Tersangka Jahdan Astawi diketahui pada 4 Agustus 2018, melakukan pencurian motor Honda Scoopy milik Kusnadi di arena organ tunggal di Kampung Cinanggerang, Desa Pasir Limus, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang.

“Tersangka As berhasil kami tangkap awal Januari lalu dan sekarang kita titipkan di Rutan Serang menunggu berkas selesai. Dari pengakuan tersangka inilah, aksi pencurian motor scoopy dilakukan bersama tersangka Jah,” kata David.

Baca: Pengadilan Tinggi Agama Banten Canangkan ZI Untuk WBK dan WBBM

Berbekal keterangan dari As, tim reskrim Unit Pidum yang dipimpin Iptu Ilman Robiana berupaya menangkap tersangka namun Jah tidak berhasil menangkapnya. Belakangan diketahui jika tersangka Jah bersembunyi di areal perkebunan singkong masih disekitar kampungnya.

“Saat kami tangkap pada Rabu (13/2/2019) kemarin, kondisi tersangka memang kelihatan lemas dan menggigil saat ditangkap dan akhirnya jatuh pingsan saat kami amankan,” kata Kasat.

Sementara itu, Jah mengakui jika dirinya pernah diajak tersangka As mencuri motor scoopy. Bapak dua anak ini terpaksa menyembunyikan diri dalam kebun karena tidak mau ditangkap dan mengetahui polisi tengah mengintai rumahnya.

“Saya sengaja sembunyi di kebun karena engga mau ditangkap polisi. Sesekali pulang kalau sudah larut malam untuk makan dan ganti pakaian. Tapi kadang engga makan juga karena di rumah kadang tidak ada makanan,” aku Jah.

Untuk menghilangkan rasa lapar selama ditempat persembunyian, kata Jah, dirinya hanya mengkonsumsi singkong atau pisang mentah yang ada kebun. Bahkan untuk minum pun kadang kesulitan mendapatkan air bersih.

“Saya engga mau lagi jadi buronan polisi, hidupnya tidak tenang. Yang curi motor juga bukan saya tapi As. Saya mah hanya diajak untuk menunggu motornya As. Ini jadi pelajaran saya,” kata Jah yang mengaku malu atas kejadian ini. (yono)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button