EkonomiHeadline

Presiden Ingin Bank Wakaf Ada di Seluruh Pesantren

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Gubernur Banten Wahidin Halim dan pengusaha Dato Tahir meluncurkan program Bank Wakaf Mikro An Nawawi Tanara, di Pondon Pesantren An Nawawi Tanara, Serang, Provinsi Banten, Rabu (14/03/2018) siang.

Tiba sekitar pukul 10.00 WIB Jokowi langung melihat aktivitas Bank Wakaf Mikro An Nawawi Tanara, Presiden Jokowi mengaku bertemu dengan pengurus bank tersebut, juga dengan nasabah-nasabah yang telah diberi pinjaman dari bank wakaf mikro ini.

“Saya menangkap ada sebuah motivasi, ada sebuah dorongan kuat dari ibu-ibu untuk menambah penghasilan keluarganya lewat bank wakaf mikro,” ungkap Presiden.

Saat bertanya kepada nasabah, menurut Presiden, nasabah tersebut mendapatkan pinjaman pertama Rp1 juta, lalu bergulir dengan baik sehingga ditambah Rp2 juta. Kalau usahanya berkembang lebih baik lagi, dana pinjaman ke nasabah tersebut akan ditambah lagi Rp3 juta.

Baca: Batik Air Minta Maaf Soal Tergelincirnya Pesawan ID6155 di Bandara Rendani

Jokowi mengaku senang warga sekitar mau meminjam modal di Bank Wakaf. Sebab, mereka tidak akan dikenai bunga, hanya biaya administrasi 3 persen per tahun. “Yang penting ibu-ibu jangan minjem uang sama rentenir,” katanya.

Menurut Presiden, tahapan-tahapan tersebut sudah sangat baik. Ia menambahkan bahwa terlebih dahulu sebelum sampai ke bank mikro wakaf itu para nasabah ikut pengajian lebih dahulu, lalu ada ikrar, dan di situ dibentuk kelompok-kelompok sehingga antar nasabah ini saling mengingatkan.

“Inilah sebuah proses gandeng renteng yang nantinya kita harapkan bank wakaf mikro ini ada di seluruh pesantren yang ada di Republik kita ini,” ucap Kepala Negara.

Kepada nasabah, Presiden Jokowi juga mengaku telah menanyakan besaran cicilan, yang dijawab setiap minggu harus diangsur sebesar Rp26.000 dan hanya dikenakan biaya administrasi 3% per tahunnya. “Jadi dapat dikatakan enggak membebani sama sekali. Bayangkan dengan bank biasa, bank konvensional itu sekarang bunganya mungkin 12%, apalagi kalau ke rentenir bisa 40% sampai 50% atau bahkan sampai 60%,” tutur Presiden Jokowi seraya menambahkan, itulah yang harus dicegah agar lingkungan pondok pesantren betul betul-betul bisa memberikan manfaat ekonomi juga kepada umat yang berada di lingkungan pondok pesantren.

Secara konsep, bank wakaf mikro merupakan bank yang sumber dananya berasal dari donasi. Bank ini tidak memiliki pelayanan tabungan, hanya fokus di pinjaman untuk usaha produktif.

Pangasuh Pondok Pesantren Tanara yang juga Ketua MUI Ma’aruf Amin mengatakan, Bank Wakaf Mikro mempraktekkan pola pembangunan dari bawah ke atas (bottom up). Menurutnya, hal ini berkebalikan dengan kebijakan yang selalu diambil pemerintahan sebelumnya yang lebih banyak berorientasi dari atas ke bawah (up-down).

Menurutnya, teori trickle down effect dari pola pembangunan up down selama ini tidak terbukti. “Tidak pernah netes-netes,” katanya. Dia menambahkan, adanya bank wakaf mikro sekaligus melatih santri untuk mengakses pembiayaan melalui bank. Bank itu juga dikatakannya merespon aspirasi dan tuntutan umat untuk mengembangkan perekonomian.

Setelah meluncurkan Bank Wakaf, Presiden Jokowi beserta rombongan menuju Kota Serang untuk menyerahkan bantuan program KIP, PKH dan sertifikat tanah kepada ribuan warga Banten. (Subag Peliputan dan Dokumentasi Pemprov Banten)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button