Ekonomi

Walikota Serang Meracik Kopi dan Bicara Potensi Ekonominya

Kebiasaan ngopi nampaknya sudah membudaya bagi masyarakat Kota Serang. Jauh sebelum kedai-kedai kopi merembak seperti saat ini, tradisi minum kopi di Ibukota Provinsi Banten biasa dilakukan pada waktu senggang saat pagi, siang, dan malam hari.

Belakangan ini, kebiasaan nongkrong di kedai kopi semakin menggeliat. Apalagi, kedai kopi kini hadir dengan konsep yang menarik, atau biasa generasi millenial menyebutnya instagramable.

Menikmati racikan biji kopi di kedai-kedai nampaknya tak hanya menjadi kebiasaan. Tetapi, sudah menjadi gaya hidup warga Kota Serang. Baik hanya sekedar nongkrong biasa, sampai dengan berdiskusi.

Kali ini, salah satunya Walikota Serang Syafrudin, di sela-sela rutinitas kerjanya, ia menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Kedai Kopi. Bahkan, orang nomer satu di Kota Serang itu. Menjajal meracik sendiri Kopi Baduy secara langsung di Kedai Kopi Om Bewok, di Jalan Empat Lima, Cikulur, Kaujon, Kota Serang, Sabtu (16/11/2019).

Menyeruput Kopi

Sembari menyeruput kopi hitam tanpa gula, Syafrudin berbincang-bincang soal potensi kedai kopi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Serang. Pada kesempatan itu, Walikota Serang berbincang dengan Dewan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (DPC HIPPI) Kota Serang, dan owner Kedai Kopi Om Bewok Rendra Prasetya.

Walikota Serang Syafrudin menilai, hadirnya jenis usaha kreatif di Kota Serang, memiliki dampak yang positif, salah satunya terhadap peningkatan potensi perekonomian masyarakat di Kota Serang.

“Kedai-kedai kopi ini juga bisa membuka peluang kerja, yang bisa menanggulangi masalah pengangguran,” ujar pria kelahiran 9 Januari 1965.

Syafrudini optimis, munculnya bisnis-bisnis kreatif dikalangan pengusaha pribumi, dapat menjadi peluang utama dalam membangkitkan pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk itu, sebagai Pemerintah Daerah Kota Serang. Dirinya akan membuat kebijakan yang mendukung berkembangnya bidang ekonomi kreatif.

Gereget Pengusaha

“Kami melihat sudah ada gereget tumbuh kembangnya pengusaha-pengusaha pribumi untuk mengembangkan usaha kreatif,” katanya.

Ketua HIPPI Kota Serang Isbandi menuturkan, potensi kedai kopi di Kota Serang menurutnya sudah mulai menjamur. Mulai banyaknya kedai kopi ini pun berjalan beriringan dengan meningkatnya penikmat kopi di Kota Serang.

“Kedai kopi di Kota Serang ini semakin banyak, semakin bagus. Sebab penikmat kopi ini jangankan di Kota Serang, diluar kota saja masih saja dicari,” katanya usai menikmati kopi lokal asli Banten.

Senada dengan Walikota Serang, Isbandi menilai bahwa hadirnya kedai kopi inipun dapat memberikan sumbangsing terhadap perkembangan ekonomi. Sebab, dengan banyaknya kedai kopi, secara langsung dapat membuka peluang pekerjaan bagi warga Kota Serang.

Selain itu, Isbandi mengapresiasi atas wacana dukungan dari Pemkot Serang dengan menggratiskan perijinan seperti situsiup, dan TDP.

Sementara Rendra Prasetya, Owner Kedai Kopi Om Bewok mengatakan, jumlah kedai Kopi di Kota Serang sudah mencapai 85 titik kedai kopi. Hal ini pun tentunya dilatarbelakangi dari para owner yang dapat melihat potensi besar mendirikan usaha kedai kopi.

“Kodai kopi di Kota Serang sudah mulai tumbuh. Namun yang pasti, saya inginnya kedai kopi di Kota Serang dapat lebih mengedepankan kopi lokal di Banten,” katanya. (Sofi Mahalali)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button