Ekonomi

Wings Air Mulai Layani Penerbangan Kualanamu Medan-Melaka Malaysia

Wings Air, maskapai yang tergabung dengan Lion Air Group mulai menjalani penerbangan dari Kualanamu, Medan menuju Melaka (Malaysia) mulai Jumat (20/4/2018). Penerbangan ini menggunakan pesawat tipe ATR 72-500/600 berkapasitas 72 penumpang.

Penerbangan dari Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang (KNO) bernomor IW 1136 dijadwalkan berangkat pada pukul 15.30 WIB dan tiba di Melaka pada 18.00 waktu setempat. Untuk rute sebaliknya, dari Lapangan Terbang Antarabangsa Melaka atau Bandar Udara Internasional Melaka, Batu Berendam (MKZ) akan terbang pada 18.25 waktu setempat dan sampai di Kualanamu pada 18.55 WIB dengan nomor IW 1137. Pilihan perjalanan udara langsung ini memakan waktu tempuh sekitar 90 menit. Untuk mengakomodir kebutuhan wisatawan dan pebisnis, rute terbaru ini tersedia dengan tarif mulai dari Rp 800.000 sekali jalan.

“Kami sangat senang kembali memberikan pilihan perjalanan bagi pelanggan dan masyarakat dalam bepergian untuk tujuan wisata, pendidikan, bisnis ataupun berobat dari Sumatera Utara (Sumut) ke Malaysia melalui Melaka, begitu juga sebaliknya.  Penerbangan tanpa henti ini diharapkan memberikan nilai tambah kepada pelanggan, antara lain tarif tiket terjangkau, jarak lebih pendek, hemat waktu, menambah pengalaman bepergian dan semakin nyaman,” kata Capt. Redi Irawan, Operation Director of Wings Air dalam siaran pers Humas Lion Air Group yang diterima MediaBanten.Com, Kamis (19/4/2018).

Baca: Lion Air Group Hadir di Sulteng Expo 2018 Untuk Dukung Pariwisata Via Jalur Udara

Rencana pembukaan rute tersebut merupakan bagian dari strategi dan upaya untuk menjawab dinamika pasar. Sekaligus menjadi komitmen utama Wings Air dalam meningkatkan jaringan penerbangan, khususnya memperkuat operasional dari hub Medan Kualanamu.

“Tersedianya rute Medan – Melaka pergi pulang adalah bagian dari program ekspansi Wings Air. Lion Air Group menunjukkan keseriusan dalam menyediakan konektivitas yang lebih baik antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia. Kehadiran Wings Air di Malaka, menjadikan sebagai kota ketiga tujuan internasional, setelah Kuching yang dibuka pada Januari lalu dan Miri di Sarawak, Malaysia yang diresmikan Maret lalu. Kami optimis, dengan tingginya permintaan pada sektor ini, tingkat keterisian penumpang dapat memberikan target load factor sekitar 80%,” ujar Capt. Redi.

Akses Medan ke Melaka diharapkan akan membantu mengembangkan pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah, terutama dari sektor perdagangan dan pariwisata. Hal ini juga dinilai dapat semakin memperkuat hubungan baik bilateral Indonesia dan Malaysia.

Sumatera Utara memiliki kawasan andalan strategis propinsi, yang penataan ruangnya diprioritaskan karena berpengaruh sangat penting terhadap bidang lingkungan, ekonomi/ perdagangan dan sosial budaya. Bagi pelancong mempunyai alasan lain untuk berkunjung ke ibukota Sumatera Utara, selain aktivitas bisnis, Medan telah berperan sebagai tempat favorit transit guna melanjutkan perjalanan ke destinasi lain yang ada di Sumut dan sekitar, misalnya ke Danau Toba, Brastagi, Nias dan sebagainya.

Wisata kesehatan tetap masih menjadi primadona yang diandalkan pemerintah Melaka. Terdapat empat rumah sakit merupakan pilihan bagi pengunjung untuk melakukan pengobatan, salah satu daya tarik ialah biaya yang relatif murah.

Untuk destinasi sejarah, Melaka memperoleh pengakuan dari Unesco sebagai salah satu situs warisan dunia. Di kota ini masih berderetan arstiketur peninggalan Belanda, Inggris dan Portugis, yang konon berusia  lebih dari 500 tahun.

Tujuan wisata popular tersebut, antara lain wisata sejarah Melaka Heritage Trail yang dinikmati wisatawan secara gratis di kawasan bersejarah Banda Hilir, Kampung Morten, Kampung Portugis dan Kampung Chetti. Wisatawan juga bisa menelusuri Kota Tua Melaka, Melaka River Cruise Menara Taming Sari serta tujuan lainnya.

Lion Air Group saat ini beroperasi di Bandar Udara Internasional Kualanamu dengan melayani penerbangan ke beberapa destinasi domestik seperti Wings Air terbang ke Dumai, Gunungsitoli, Jambi, Lhokseumawe, Meulaboh, Padang Sidempuan, Sabang, Sibolga, Silangit, Simeulue, Takengon. Batik Air dengan tujuan Jakarta–Halim Perdanakusuma, Jakarta–Soekarno–Hatta, Kuala Lumpur dan Chennai. Lion Air memiliki jaringan ke Banda Aceh, Bandung, Batam, Jakarta–Soekarno–Hatta, Padang, Palembang, Pekanbaru, Penang dan Surabaya. Malindo Air pada rute ke Ipoh dan Kuala Lumpur. Untuk di Bandar Udara Internasional Melaka, Malindo Air sudah menerbangi ke Pekanbaru dan Penang.

Pada 2018, Wings Air beroperasi di 108 destinasi domestik dan ke internasional di Kuching dan Miri, Malaysia dengan total frekuensi mencapai lebih dari 360 penerbangan perharinya.  Wings Air akan semakin diperkuat dengan adanya penambahan sekitar empat unit ATR 72-600 tahun ini. (Siaran Pers Humas Lion Air Group)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button