Basarnas Banten Belum Temukan Nelayan Tenggelam di Sawarna
Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banten pada hari ketiga belum menemukan seorang nelayan tenggelam diterjang ombak besar di pantai Gua Langir kawasan Sawarna Kabupaten Lebak.
“Kami melanjutkan pada hari ini, diharapkan nelayan tenggelam yang bernama Hamid (38), warga Sawarna, Kabupaten Lebak bisa ditemukan,” kata Kepala Basarnas Banten, Al Amrad dalam keterangannya di Rangkasbitung, Lebak, Kamis (5/9/2024).
Tim SAR Banten hingga kini terus melakukan pencarian hilangnya nelayan pencari rumput laut di Pantai Gua Langir kawasan Pantai Sawarna, Kabupaten Lebak.
Pencarian dengan melakukan penyisiran darat dari Pantai Gua Langir ke arah timur dan barat serta jarak masing- masing 3 kilometer.
Tim juga melakukan pencarian menggunakan perahu nelayan dengan radius 3 kilometer, namun hingga hari ketiga masih nihil.
Selain itu, tim SAR berkoordinasi dengan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) setempat bersama warga untuk dapat menginformasikan apabila ditemukannya tanda-tanda adanya korban.
Peristiwa kecelakaan nelayan itu saat mencari rumput laut di Gua Langir kawasan Sawarna, Senin (2/9), namun tiba-tiba diterjang ombak besar hingga menghilang ke tengah laut.
Sebelumnya, nelayan Lebak di Perairan Selatan Banten atau sepanjang pantai Samudera Hndia diminta mewaspadai gelombang tinggi hingga 4 meter pada Sabtu (31/8/2024) dan Minggu (1/9/2024) yang bisa membahayakan keselamatan selama melaut (Baca: Nelayan Lebak Diminta Waspadai Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudera Hindia).
Demikian dikemukakan Agust Riza Faizal, Kasi Kedarurtan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak yang dihubungi Sabtu (3/1/8/2024).
Katanya, peringatan gelombang tinggi hingga 4 meter di sepanjang pantai berahdapan dengan Samudera Hindia itu diterbitkan Badan Meteolorolgi Klimatologi dan Geofisik (BMKG). Perkiraan tinggi itu berkisar 2,5 – 4 meter.
BPBD Kabupaten Lebak tidak hanya mengingatkan nelayan, tetapi juga para wisatawan yang pada akhir pekan biasanya berada di pinggir pantai agar tidak berenang untuk menghindari kecelakaan laut.
Sebab, tinggi gelombang selatan Banten dan Samudera Hindia mencapai 4 meter berpotensi menimbulkan kecelakaan laut, terlebih kecepatan angin 30 knot dan bergerak dari arah barat.
Dengan demikian, pihaknya minta nelayan perahu kecil di sekitar Pantai Binuangeun, Tanjung Panto, Suka Hujan, Cihara, Cibobos, Panggarangan, Bayah, dan Sawarna waspada cuaca buruk tersebut agar tidak menyebabkan korban kecelakaan laut. (Mansyur Suryana – LKBN Antara)
Editor Iman NR