Lingkungan

Diprotes, Walikota Serang Stop Sementara Pengiriman Sampah Tangsel

Walikota Serang Syafrudin menyatakan akan menyetop pengiriman sampah dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Hal ini disampaikan Syafrudin, saat mendatangi warga sekitar Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong yang melakukan aksi unjuk rasa penolakan kiriman sampah Tangsel.

Aksi unjuk rasa itu dilakukan warga di Kantor Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Kamis (21/10/2021).

Turut hadir pada kesempatan itu, Kapolres Kota Serang AKBP Maruli Achiles Hutapea, Dandim Serang Kolonel Inf Soehardono, Kabid Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang Rafiuddin, serta jajaran perangkat Lurah dan Kecamatan Taktakan. 

Syafrudin mengatakan, Pemkot Serang akan mengkomunikasikan kepada Pemerintah Kota Tangsel, bahwa untuk sementara waktu pengiriman dihentikan terlebih dahulu.

Penghentian itu, dipilih Walikota Serang sampai Pemerintah Kota Tangerang Selatan mencairkan duit kompensasi. Karena penolakan warga didasari masalah tersebut.

“Jadi selama dana kompensasi itu belum dicairkan, Pemkot Tangsel tidak boleh mengirimkan sampah ke Cilowong,” ujarnya.

Syafrudin menyebutkan, sampai bulan Desember 2021 nanti, dana yang akan diterima oleh Pemkot Serang dari kerjasama itu sebesar Rp21 miliar. Sebagian sudah dicairkan untuk kebutuhan di TPSA.

“Dana itu sebagian sudah dicairkan untuk peremajaan peralatan dan kebutuhan di TPSA Cilowong. Seperti pembelian alat berat, pembuatan tanggul dan akses jalan,” katanya.

Sedangkan, untuk kompensasi sebesar 10 persen atau sebesar Rp2,1 miliar, pencairannya akan dilakukan pada akhir tahun.

“Di luar dana kompensasi itu, untuk tuntutan lainnya seperti pembangunan jalan, Puskesmas, ambulance dan beasiswa pendidikan serta bantuan UMKM sudah dilakukan oleh Pemkot Serang,” katanya.

“Setiap tahun ada 4.000 UMKM yang kami bantu sebesar Rp500 ribu/UMKM. Sedangkan untuk akses jalan sedang diperbaiki, puskesmas dan ambulance insya Allah nanti tahun depan direalisasikan,” Imbuhnya.

Kata Syafrudin, untuk permintaan beasiswa dari SD sampai perguruan tinggi, Syafrusin mengaku sangat berat untuk direalisasikan. Pasalnya setiap jenjang pendidikan berbeda kewenangan.

“Kondisi keuangan Pemkot juga terbatas.
Tapi kecuali untuk beasiswa pendidikan di perguruan tinggi bagi masyarakat yang benar-benar tidak mampu atau yatim piatu, itu sudah kami siapkan beasiswa di beberapa Perguruan tinggi,” katanya.

Untuk lebih lanjut Syafrudin mengintruksikan, dirinya meminta kepada seluruh RT di Kelurahan Cilowong agar datang ke Setda Kota Serang untuk pembahasan secara teknis. (Reporter : Hendra Hermawan / Editor : Sofi Mahalali)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button