569.635 Penumpang Gunakan Jasa transportasi Kereta Api di 4 Stasiun Tangerang

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mencatat sebanyak 569.635 penumpang terdata menggunakan jasa transportasi kereta api dari empat stasiun pada periode Lebaran, 24 Maret hingga 5 April 2025.
“Ada 569.635 penumpang yang terdata menggunakan jasa transportasi kereta api untuk keberangkatan maupun kedatangan melalui empat stasiun kereta api,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Achmad Suhaely di Tangerang, Senin (7/4/2025).
Ia menjelaskan di stasiun kereta api Tangerang terdata ada 299.760 penumpang dengan rincian 143.421 penumpang untuk kedatangan. Sedangkan keberangkatan ada 156.339 penumpang.
Kemudian di Stasiun Tanah Tinggi ada 83.724 penumpang dengan rincian 33.674 penumpang untuk kedatangan dan 50.050 penumpang yang keberangkatan. Kemudian di Stasiun Batuceper total ada 70.219 penumpang dengan rincian 37.579 penumpang untuk kedatangan dan 32.640 penumpang yang keberangkatan.
Untuk di Stasiun Poris Plawad ada 115.932 penumpang dengan rincian 55.971 penumpang untuk kedatangan dan 59.961 penumpang untuk keberangkatan.
“Ada dua stasiun yang paling banyak menjadi lokasi keberangkatan yakni stasiun Tangerang dan Poris Plawad,” ujarnya.
Achmad Suhaely mengatakan jumlah penumpang tersebut merupakan gabungan antara pemudik maupun yang melakukan libur pada masa Lebaran.
Khusus untuk di stasiun Tangerang, rata – rata per hari mencapai di atas 15.000 penumpang yang berangkat maupun datang. “Jumlah ini gabungan yang liburan maupun mudik dalam kota,” ujarnya.
Sebelumnya, stasiun kereta api menjadi salah satu fasilitas umum yang telah dilakukan inspeksi kesehatan lingkungan guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang akan beraktivitas selama periode Lebaran.
Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni fasilitas umum lainnya yang dilakukan hal serupa adalah terminal, tempat ibadah, tempat rekreasi dan hotel.
Beberapa aspek yang diperiksa petugas yaitu kondisi sarana dan prasarana yaitu kebersihan toilet, tempat cuci tangan dan tempat sampah. Kebersihan lingkungan yaitu, trotoar, jalan dan taman sekitar fasilitas umum.
Pengelolaan sampah yaitu pada aspek pemilahan dan pengolahan sampah sesuai standar. Kualitas air yaitu pemeriksaan air minum serta air limbah di fasilitas umum. Pengendalian vector penyakit yaitu pengecekan terhadap nyamuk, tikus, dan hewan pembawa penyakit lainnya.
“Tak ketinggalan dilakukan pengukuran kualitas udara dalam gedung yaitu memastikan sirkulasi udara dalam ruangan tetap sehat,” ujarnya. (Pewarta : Achmad Irfan – LKBN Antara)