Edukasi

Ambruk Tahun Lalu, Atap 2 Kelas SMPN 3 Cikande Tak Kunjung Diperbaiki

Atap dua ruang kelas SMPN 3 Cikande, Kabupaten Serang ambruk dan kondisi ini sudah terjadi sejak tahun 2023 karena bangunan yang sudah rapuh.

Plt Kepsek SMPN 3 Cikande, Ahmad Jahari di Serang, Senin (22/7/2024) mengatakan, kondisi dua ruang kelas tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi karena sudah mengalami kerusakan berat.

“Dua ruang kelas yang ambruk itu di kelas 7, pada saat kejadian di bulan Agustus 2023 jadi sudah satu tahun,” katanya.

Pada saat kejadian ambruk dua ruang kelas tersebut memang sudah tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, karena kondisi bangunan yang sudah rapuh dan dikhawatirkan seketika ambruk.

“Maret 2023 sudah dikosongkan dua ruang kelas tersebut, kita sudah lakukan antisipasi jadi pada saat ambruk alhamdulillah tidak ada korban jiwa karena memang ruang kelasnya sudah kosong,” katanya.

Sementara itu aktivitas belajar mengajar telah dialihkan ke perpustakaan dan laboratorium IPA hingga saat ini, karena dua ruang kelas tersebut belum kunjung diperbaiki.

“Kalau proses belajar tetap berjalan, anak-anak belajar di ruang perpustakaan sama laboratorium IPA, satu ruangan di sini 38 siswa,” katanya.

Pihaknya mengaku proses perbaikan telah diajukan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, dan rencananya akan dilakukan perbaikan pada bulan Agustus tahun ini melalui anggaran pendapat belanja daerah (APBD) dan dana alokasi khusus (DAK).

“Pihak dari Dindik sudah survei ke sini, informasinya bulan Agustus tahun ini diperbaiki, kami juga berharap secepatnya ini diperbaiki agar proses belajar kembali seperti biasanya,” katanya.

Sebelumnya, SMP swasta dengan nama SMP Islamiyah Guppi Kota Serang, Banten dalam dua tahun ajaran terakhir tidak mendapatkan siswa baru sehingga keberadaan sekolah tersebut terancam tutup.

Kepala SMP Islamiyah Guppi Muhajirin, di Serang, Banten, Senin, mengatakan semenjak adanya penerapan sistem zonasi penerima peserta didik baru (PPDB) pada 2019 siswa yang mendaftar berkurang.

“Semenjak penerapan sistem zonasi PPDB siswa yang mendaftar mulai berkurang, dan sejak tahun ajaran baru kemarin tidak ada satu pun siswa yang mendaftar tahun ini pun sama,” katanya. (Desi Purnama Sari – LKBN Antara)

Editor Iman NR


Iman NR

Back to top button