BPBD Lebak Distribusikan 23.000 Liter Air Bersih Ke Daerah Krisis Air
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mendistribusikan air bersih sebanyak 230.000 liter untuk 20 desa yang tersebar pada sembilan kecamatan di daerah itu yang mengalami krisis air.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak, Agust Riza Faizal di Rangkasbitung, Rabu, mengatakan masyarakat yang mengalami krisis air bersih tersebar pada 20 desa di sembilan kecamatan, antara lain di Leuwidamar, Gunungkencana, Warunggunung, Cileles, Cimarga, Cikulur, Cibadak, dan Maja.
Krisis air bersih itu, kata dia, karena kemarau panjang yang mengakibatkan air sumur bawah tanah mengalami kekeringan.
Pihaknya sudah mendistribusikan air bersih sebanyak 230.000 liter dengan penerima 5.405 Kepala Keluarga (KK).
BPBD Lebak sejak awal September 2024 hingga kini, lanjut dia, masih mendistribusikan air bersih untuk masyarakat yang dilanda kemarau panjang.
Masyarakat yang akan mengajukan pasokan air bersih dengan persyaratan, kata dia, permohonan dilengkapi surat dari desa setempat yang mengalami kekeringan.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya menyalurkan air bersih dan didistribusikan di satu titik lokasi agar semua warga terlayani dan BPBD Lebak tidak berkeliling lagi ke setiap rumah warga.
“Kami komitmen melayani masyarakat. Jika terjadi kekeringan dipastikan air bersih didistribusikan setelah masyarakat mengajukan permohonan,” katanya.
Sementara itu Juneadi (45), warga Desa Parahiyangan Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, mengaku senang setelah menerima pendistribusian pasokan air bersih dari BPBD Lebak sehingga bisa mencukupi untuk keperluan mandi, cuci, dan toilet.
Ia mengatakan air bersih itu cukup untuk selama tiga hari ke depan.
Sebelumnya, sebanyak 40.000 liter air bersih dikirim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang ke tiga kelurahan di Kecamatan Kasemen yang terkena kekeringan akibat kemarau (Baca: 40.000 Liter Air Bersih Dikirim BPBD ke 3 Kelurahan di Kasemen).
Kepala BPBD Kota Serang, Diat Hermawan di Serang, Selasa (10/9/2024) mengatakan, sebelumnya sudah ada peringatan dini dari BMKG pada bulan Juni yang menyatakan Kota Serang akan mengalami kekeringan periode Juli sampai September 2024.
“Pada bulan Juli itu belum ada keluhan dari masyarakat, baru di bulan Agustus keluhan dari warga Kota Serang khususnya di Kecamatan Kasemen yang mengalami kekeringan,” katanya. (Mansyur Suryana)
Editor Iman NR