Kemenkes Imbau Jemaah Haji Gunakan Masker Antisipasi ISPA

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau jemaah haji Indonesia untuk selalu mengenakan masker selama berada di Tanah Suci guna mencegah penularan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan pneumonia.
Imbauan ini disampaikan menyusul meningkatnya kasus penyakit pernapasan di kalangan jemaah haji.
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, dr. Enny Nuryanti, mengungkapkan bahwa mayoritas pasien yang dirawat di KKHI Makkah menderita pneumonia.
“Pneumonia terbanyak, lalu demensia dan dispepsia,” ujar dr. Enny, dikutip dari berbagai media, Rabu (21/5/2025).
Cuaca panas ekstrem di Arab Saudi, dengan suhu rata-rata mencapai 39-43 derajat Celsius, menjadi salah satu faktor pemicu meningkatnya kasus ISPA dan pneumonia di kalangan jemaah haji.
Selain itu, kerumunan jemaah yang padat juga meningkatkan risiko penularan penyakit pernapasan.
Untuk itu, Kemenkes bersama Kementerian Agama (Kemenag) dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau untuk selalu mengenakan masker saat beraktivitas di luar prosesi ibadah, seperti saat ziarah atau berada di tempat umum.
Masker diharapkan dapat melindungi saluran pernapasan jemaah dari debu, polusi udara, dan potensi penularan virus.
Selain penggunaan masker, mereka juga disarankan untuk menjaga pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, minum air yang cukup, istirahat yang cukup, serta menghindari merokok.
Bagi jemaah yang mengalami gejala batuk, pilek, atau demam, diimbau untuk segera berkonsultasi dengan petugas kesehatan setempat.
Kemenkes juga telah membagikan masker dan oralit kepada jemaah haji sebagai langkah preventif untuk mencegah penyebaran penyakit menular dan dehidrasi akibat cuaca panas ekstrem.
Pemberian oralit bertujuan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat aktivitas fisik dan suhu tinggi.
Dengan langkah-langkah pencegahan ini, diharapkan jemaah haji dapat menjalankan ibadah dengan sehat dan selamat hingga kembali ke Tanah Air.
Editor: Abdul Hadi