Pasien Covid 19 di RSUD Banten Jadi 55 Pasien, Para Medis Dapat Insentif
Jumlah pasien covid 19 atau corona yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten semakin meningkat. Tercatat, Sabtu petang (28/3/2020), 55 pasien yang terdiri dari 3 pasien positif dan 52 pasien dalam pengawasan (PDP).
Sebelumnya, RSUD Banten pada Jumat petang (27/3/2020) merawat 45 pasien yang diduga terkena virus Covid 19. Pasien itu berasal dari rumah sakit di delapan kabupaten dan kota di Provinsi Banten.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten, dr Ati Pramudji Hastuti yang juga Juru Bicara Penanganan Covid 19 di Banten dalam siaran pers audio yang dikirimkan Kadiskominfo Benten, Eneng Nurcahyati mengatakan, sejak ditetapkan sebagai RS khusus menangani covid 19, RSUD Banten telah menyiapkan ruang isolasi 250 tempat tidur. Jumlah itu terdiri dari 37 isolasi berventilator dan 213 tempat tidur isolasi biasa.
Lonjakan Pasien
Untuk mengantisipasi lonjakan, RSUD Banten memiliki 594 pegawai yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat dan penunjang lainnya. Mereka telah disiapkan untuk secara penuh dan berada di garis terdepan untuk penanganan covid 19.
“Terkait dengan adanya 43 pegawai outsourching yang mengundurkan diri sejak RSUD Banten ditetapkan sebagai RS khusus menangani covid 19, kami sudah menanganinya, yaitu sudah ada penggantinya sebanyak 43 orang. Mereka sudah mulai berkerja sejak tanggal 25 Maret 2020,” katanya.
Ati mengatakan, Pemprov Banten memberikan penghargaan terhadap para medis yang menjadi garis terdepan, selain gaji dan tunjangan, juga diberikan insentif yang jumlahnya tergantung posisi. Misalnya dokter spesialis dapat insentif Rp75 juta per bulan, dokter umum Rp50 juta per bulan, perawat Rp17,5-22 juta per bulan, penunjang medis Rp15 juta per bulan dan penunjang umum Rp5 juta per bulan.
Data covid 19 di Banten hingga Sabtu (28/3/2020), pukul 19.34 WIB menyebutkan, 68 pasien positif (terkonfirmasi) yang terdiri dari 7 pasien meninggal, 60 pasien dirawat dan 1 pasien sembuh. Pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 265 orang terdiri dari 250 orang masih dirawat dan 15 orang sembuh.
Data orang dalam pengawasan (ODP) berjumlah 2.019 orang yang terdiri dari 1.892 orang masih dipantau dan 127 orang sembuh. (IN Rosyadi)