Kemenkes Fokuskan Penanganan Kasus TBC Pada Pekerja

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi menyatakan jumlah kasus TBC sensitif obat berdasarkan pekerjaan tahun 2022 paling banyak dialami oleh buruh sebanyak 54 ribu orang, petani 51 ribu orang, dan wiraswasta 44 ribu orang.
Sementara untuk jumlah kasus yang resisten berdasarkan pekerjaan Tahun 2022 paling banyak di wiraswasta 751 orang, buruh 635 orang, dan pegawai BUMN atau BUMD 564 orang.
Berdasarkan Global TB Report tahun 2022 jumlah kasus TBC terbanyak pada kelompok usia produktif terutama pada usia 25 hingga 34 tahun.
Sedangkan di Indonesia, jumlah kasus tersebut terbanyak pada kelompok usia produktif utamanya pada usia 45 sampai 54 tahun.
Usia itu merupakan usia yang mayoritas orang – orang pekerja. Maka itu, pemerintah memfokuskan pengendalian TBC bagi para pekerja lewat Permenkes nomor 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan TBC dan Permenaker nomor 13 tahun 2022 tentang Penanggulangan TBC di tempat kerja.
Sementara angka keberhasilan pengobatan TBC resisten obat di Indonesia tahun 2022 secara umum keberhasilannya 55%. Dari angka tersebut yang paling tinggi adalah tenaga profesional medis 75%, tenaga profesional non medis 67%, guru atau dosen 66%, diikuti profesi yang lainnya.
”Edukasi itu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengobatan TBC karena pengobatannya lama. Kalau TB SO itu 6 bulan minimal, kalau TB RO itu minimal 1 tahun,” ujar dr. Imran pada konferensi pers hari TBC Sedunia 2023, Jumat (17/3) secara virtual, dikutip dari Kemenkes, Minggu (27/3).
Berdasarkan data kependudukan BPS 2022 lebih dari 80% pekerja informal tidak mendapatkan akses ke fasilitas kesehatan. Menurut Imran, ini jadi tantangan bersama bagaimana membuat mereka mempunyai akses yang baik.
Dalam Strategi Nasional Eliminasi TBC yang tertuang pada Perpres nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis ada sejumlah strategi mengatasi TBC di Indonesia.
Mulai dari penguatan komitmen, peningkatan akses layanan TBC, optimalisasi upaya promosi dan pencegahan TBC, pengobatan TBC dan pengendalian infeksi, kemudian pemanfaatan hasil riset dan teknologi.
Editor: Abdul Hadi
- Tagar Adili Jokowi Viral, Presiden RI Tanggapi Dengan Santai - 10/02/2025
- Gibran Minta Maaf Atas Kelangkaan Gas Elpiji 3kg - 07/02/2025
- Mau Jadi Copywriter? Kenali Fungsi, Tujuan, dan Tugasnya - 07/02/2025