Ekonomi

Ekonomi Indonesia Tahun 2022 Berhasil Tumbuh 5,31 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada tahun 2022 berhasil tumbuh mencapai 5,31 persen dibanding tahun sebelumnya (yoy).

Sedangkan perekonomian domestik tahun 2022 pun tumbuh berkat tingginya pertumbuhan pada triwulan IV-2022 yang mencapai 5,01 persen (yoy).

Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 lebih tinggi dari pertumbuhan sebelum pandemi Covid-19.

Kendati sempat mencatat pertumbuhan negatif usai diterpa badai Covid-19 pada tahun 2022 lalu, perekonomian nasional terus menunjukkan resiliensi dan beranjak pulih lebih cepat.

Disampaikan Airlangga, bauran berbagai kebijakan dan strategi konstruktif yang diambil pemerintah, salah satunya melalui program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PCPEN), merupakan kunci keberhasilan dalam mendorong laju ekonomi nasional.

“Di tahun 2022, program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional menjadi kunci keberhasilan,” tuturnya, dikutip dari ekon.go.id, Rabu (8/2/2023).

Sedangkan dari sisi demand, mayoritas komponen pengeluaran pada Triwulan IV-2022 tumbuh kuat.

Hal itu didukung windfall komoditas unggulan, ekspor pun mampu tumbuh double digit mencapai 14,93 persen (yoy).

Selain itu, impor tumbuh mencapai 6,25 persen (yoy) dengan didorong oleh kenaikan impor barang modal dan bahan baku.

Lebih lanjut, kata Airlangga, laju pertumbuhan konsumsi sebagai kontributor utama PDB tercatat sebesar 4,48 persen seiring dengan pertumbuhan PMTB sebesar 3,33 persen (yoy) dan konsumsi LNPRT senilai 5,70 persen (yoy).

Kendati demikian, konsumsi pemerintah masih mengalami kontraksi sebesar -4,77 persen (yoy).

Dari sisi supply, seluruh sektor lapangan usaha juga mengalami pertumbuhan positif di Triwulan IV-2022.

Sektor transportasi dan pergudangan menjadi sektor dengan pertumbuhan ekonomi indonesia tertinggi yaitu sebesar 16,99 persen (yoy), diikuti oleh sektor akomodasi dan makan minum yang tumbuh 13,81 persen (yoy), yang didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat serta peningkatan kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun wisatawan nusantara.

Lebih lanjut Menko Perekonomian mengungkapkan, secara spasial seluruh wilayah di Tanah Air terus mengalami penguatan.

Pulau Jawa sebagai kontributor perekonomian nasional mampu tumbuh tinggi hingga 56,48 persen (yoy) diikuti oleh Pulau Sumatera 22,04 persen (yoy) dan Kalimantan 9,23 persen (yoy).

Lebih lanjut, Pulau Sulawesi 7,03 persen (yoy) serta Maluku dan Papua pun tumbuh 2,50 persen (yoy) beriringan dengan tingginya ekspor yang terjadi terutama akibat tingginya permintaan produk – produk komoditas unggulan di luar negeri.

Editor: Abdul Hadi

Abdul Hadi

SELENGKAPNYA
Back to top button