Pemkab Lebak Jamin Persediaan Pangan Cukup Hingga Natal dan Tahun Baru
Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, menjamin persediaan pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
“Persediaan pangan kita periode Januari sampai Oktober 2025 surplus hingga delapan bulan, sebanyak 252.552 ton setara beras,” kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Kamis (20/11/2025).
Berdasarkan data produksi pangan di Kabupaten Lebak hasil panen padi sawah dan padi gogo periode Januari – Oktober 2025 sebanyak 725.813 ton gabah kering panen (GKP) dan jika dikonversikan beras mencapai 381.097 ton.
Produksi pangan sebanyak itu cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di Kabupaten Lebak yang berpenduduk 1,4 juta jiwa dengan konsumsi 154.253 ton atau 12.854 ton per bulan.
Sedangkan penyerapan beras dari Januari – Oktober 2025 sebanyak 128.544 ton, sehingga surplus untuk delapan bulan atau 252.552 ton.
Produksi pangan itu dipastikan terus bertambah, karena panen padi masih berlangsung hingga Desember 2025.
“Kami bersyukur dengan melimpahnya produksi pangan itu sehingga persediaan pangan cukup,” katanya.
Pihaknya menginstruksikan Petugas Penyuluh Lapang (PPL), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kelompok Tani (Koptan) serta petani yang sudah panen agar kembali melakukan percepatan tanam guna mendukung program swasembada pangan nasional.
Selain itu percepatan tanam akan meningkatkan produksi pangan dengan curah hujan tinggi.
Pemerintah daerah juga menyalurkan bantuan benih unggul berkualitas varietas Inpari 32 kepada petani, karena produktivitas tinggi dan tahan terhadap serangan hama maupun organisme pengganggu tanaman (OPT).
“Kami minta petani agar menambah luas tanam guna mendukung program swasembada pangan,” kata lelaki lulusan Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta itu.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Malabar Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ahmad mengatakan panen padi tahun ini relatif tinggi dengan rata-rata produktivitas 5-6 ton GKP per hektare dan menguntungkan ekonomi petani.
Saat ini, harga GKP ditampung pabrik penggilingan padi sesuai harga patokan pemerintah Rp 6.500 per kilogram.
“Jika harga GKP Rp6.500 per kilogram dengan menjual 6 ton maka menghasilkan Rp39 juta per hektare. Pendapatan sebesar itu bersih meraup keuntungan Rp29 juta setelah dipotong biaya pengelolaan Rp10 juta,” katanya. (Pewarta : Mansyur Suryana – LKBN Antara)









