Mozaik

Pemkab Lebak Tak Mau Kecolongan Kesehatan Hewan Kurban

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak tak ingin kecolongan soal kesehatan hewan korban. Salah satu upayanya melakukan pemeriksaan ketat hewan kurban di sejumlah lapak pedagang dan rumah pemotongan hewan.

“Kami memberikan tanda kalung bagi hewan kurban yang dinyatakan sehat setelah menjalani pemeriksaan itu,”kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar di Lebak, Minggu (25/6/2023).

Pemeriksaan kesehatan hewan tersebut agar semua hewan kurban di Kabupaten Lebak tidak terkontaminasi penyakit menular dan membahayakan bagi kesehatan manusia.

Pemerintah daerah sejak dua pekan dan sampai Lebaran Idul Adha 1444 Hijriah secara rutin melakukan pemeriksaan hewan kurban di sejumlah lapak pedagang ternak dan Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

Selama ini, kata Rahmat, pihaknya belum menemukan hewan kurban di masyarakat positif terjangkit antraks maupun penyakit lainnya yang bisa membahayakan kesehatan kepada manusia.

“Kami mengapresiasi petugas di lapangan tak kenal lelah melaksanakan pemeriksaan hewan kurban itu,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, pemeriksaan hewan itu sesuai syariat Islam dengan minimal usia 1,5 tahun karena sudah layak untuk disembelih kurban.

Pemeriksaan kesehatan itu untuk melindungi masyarakat agar mengkonsumsi daging yang layak dan menyehatkan.

Hewan kurban yang dilakukan pemeriksaan kesehatan itu antara lain kerbau, sapi, domba dan kambing tidak ditemukan antraks. Selain dari lokal Lebak, domba juga didatangkan dari Jawa Barat yang endemik antraks.

Karena itu, pihaknya terus melakukan pengetatan agar hewan ternak dari Jawa Barat harus dilengkapi dokumen kesehatan yang dikeluarkan pemerintah daerah bersangkutan.

Sementara itu, seorang pedagang hewan kurban di Jalan Siliwangi Rangkasbitung, Amas (55), mengaku ternak domba yang dijual itu dijamin kesehatannya, karena setiap hari dilakukan pemeriksaan rutin oleh petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat.

Hewan kurban termasuk domba yang dijual didatangkan dari Garut, Jawa Barat dengan harga bervariasi antara Rp2 juta sampai dengan Rp8 juta/ekor

“Kami beruntung penjualan domba tahun ini hingga hari ini sudah mencapai 100 ekor dan lebih baik dibandingkan tahun lalu,” katanya. (Mansyur Suryana – LKBN Antara)

Editor Iman NR

*) Berita ini merupakan kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan MediaBanten.Com.

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button