NewsPolitik

Pilwalkot 2024, Syafrudin Ngarep Berkoalisi Dengan PKS

Bakal Calon Wali Kota Serang periode 2024-2029, Syafrudin kembali mengajak DPD PKS Kota Serang untuk berkoalisi pada Pilkada Kota Serang 2024.

Mantan Walikota Serang periode 2018-2023 didampingi tim, mendatangi kantor DPC PKS Kota Serang, Senin 29 April 2024.

Hal itu dilakukan untuk silaturahmi dan safari politik. Dan juga ingin kembali berkoalisi untuk mengusung Syafrudin di Pilwalkot Serang.

Diketahui, sejarah Pilkada 2018 akan kembali terulang, ketika pasangan Syafrudin dengan Subadri Ushuludin memenangkan kontestasi Pilkada 2018 lalu dengan diusung oleh 3 partai yakni Hanura, PPP dan PKS.

“Silaturahmi dan Safari Politik ini punya maksud dan tujuan untuk mengajak PKS kembali mengusung kami pada Pilkada Kota Serang 2024,” ungkapnya kepada awak media, Senin (29/4/2024).

Kemudian, terkait calon pendamping jadi wakil Walikota Serang, Syafrudin mengembalikan kepada partai pengusung.

“Iya kalau untuk calon pendamping, kami percayakan kepada partai pengusung. Baik PKS dan partai politik lainnya,” terangnya.

“Jadi sementara ini saya memohon kepada ketua PKS dan jajaran untuk bisa mengusung saya yang dari PAN,” sambungnya.

Syafrudin menuturkan, jika PKS dan PAN berkoalisi, maka kuota dalam Pilkada Kota Serang 2024 sudah mencukupi 9 kursi.

“Jadi saya memohon kepada ketua PKS dan jajaran bisa berkoalisi untuk bisa mengusung saya menjadi calon Walikota Seranf yang dari PAN ,” harapnya.

Sementara, Ketua DPD PKS Kota Serang, Hasan Basri mennambahkan, ajakan dari Ketua DPW PAN Banten Syafrudin untuk berkoalisi dianggap wajar.

Sebab, kata dia, pada lima tahun yang lalu partai PKS bersamanya menjadi partai pengusung pada Pilkada 2018.

“Mungkin yang menjadi pertimbangan pak Syafrudin yah itu. Tinggal melanjutkan,” jelasnya.

Meski demikian, Hasan Basri blak blakan yang kemungkinan kembali berkoalisi mengusung Mantan Walikota Serang. Hasan Basri menilai masih sekitar 50 persen.

“Untuk berkoalisi dengan pak Syafrudin masih fifty-fifty, iya (50-50). Karena masih pertimbangan,” tuturnya.

Aden Hasanudin / Editor: Abdul Hadi

Aden Hasanudin

SELENGKAPNYA
Back to top button