Opini

Perubahan Politik 2024 dan Mengubah Diri

Perubahan politik 2024 dan mengubah diri adalah adalah sebuah diksi yang akan selalu menemukan momentumnya dalam kontestasi akbar. Menjelang pemilu 2024, perubahan menjadi tema sakral.

OLEH: ANDIKA HAZRUMY *)

Perubahan yang dimaksud tentu saja mengarah pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat ke arah yang lebih baik di segala lini.

Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan industri, kemajuan berkomunikasi sebagai lifestyle dan interaksi sosial berbasis internet dan sebagainya mampu mendukung kinerja politik pemerintahan agar semakin efektif dan berkualitas dalam memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat.

Persoalannya momentum perubahan dalam politik seringkali akan berjalan berat sebelah jika tidak didukung oleh upaya mengubah diri dari kalangan masyarakat.

Perubahan pasca kontestasi biasanya megubah sistem, pergantian orang dan kelompok yang berkuasa serta kebijakan. Sementara itu, perubahan di tingkat mentalitas biasanya belum tentu linier degan mentalitas sistem, mentalitas kekuasaan dan mentalitas masyarakatnya.

Karena itu, perubahan yang sesungguhnya terletak pada upaya mengubah diri. Sebuah gerakan sentrifugal yang memerlukan konsistensi keseimbangan momentum yang ditimbulkan oleh gaya sentripetal politik Pemilu.

Pusat lingkaran perubahan tentunya mesti ditempatkan pada titik pusat moralitas politik. Artinya pemilu mesti diartikan sebagai gerak perubahan “keselamatan” dari hukum dasar politik, yakni ketidakpastian adalah sebuah kepastian.

Perubahan akan menemukan momentum fisikalis objektifnya, yakni tingkat kesadaran pada masing-masing diri mau melihat dan menjalankan prosedural demokrasi pada sisi pemenuhan kebutuhan substansi demokrasi.

Perubahan akan massif, terstruktur dan sistemik jika mengubah diri ke arah lebih baik menjadi pijakan dalam manapaki proses elektoral. Mengubah diri melibatkan kesadaran dan partisipasi seluruh masyarakat, sementara perubahan adalah jalan politis yang ditawarkan.

Sejauh mana perubahan yang ditawarkan oleh momentum Pemilu dapat memberikan efek percepatan perubahan ke arah lebih baik di Banten?

Tentu saja jawabannya terletak pada keseimbangan antara bagaimana jalan politis yang ditawarkan oleh elit-elit politik dengan kesadaran masyarakat untuk membentuk entitas pemegang kedaulatan untuk menempatkan diri menjadi lebih siap dan berani pada pilihan-pilihan rasional, bertanggungjawab dan berorientasi pada keberlanjutan masa depan yang lebih baik.

Mengubah diri memiliki konsekuensi untuk mempersepsikan politik sebagai salah satu jalan menuju kebaikan.

Persepsi ini jauh telah diperkenalkan Tuhan dalam hikayat penciptaan Nabi Adam yang ditugasi sebagai Khalifah, dan sempat diprotes oleh Malaikat dan diwarnai pembangkangan oleh Iblis.

Politik khalifah atau politik kepemimpinan terus dilanjutkan oleh penetapan langsung dari Tuhan kepada para Khalifah berikutnya, yakni Nabi dan Rasul.

Pembangkangan oleh Iblis dibiarkan dan tetap berjalan sebagai pilar ujian menuju kea rah yang lebih baik. Kini, kepemimpinan politik menjadi keniscayaan dalam kebutuhan dasar manusia sebagai zoon politicon dan keniscayaan demokrasi.

Menuju kepada kebaikan selalu akan terkoneksi dengan moralitas tertinggi untuk mencapai cara-cara yang lebih baik dalam mewujudkan perbaikan. (**)

*) ANDIKA HAZRUMY adalah akademisi sekaligus politisi muda yang pernah menjadi Wakil Gubernur Banten. Dan saat ini tengah bersiap kembali mengikuti kontestasi pada Pemilu 2024.

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button