Edukasi

SMA Muhi Yogya Gelar Pameran PSM Kearifan Lokal

SMA Muhi atau Muhammadiyah 1 Yogyakarta mengadakan kegiatan tasyakuran dan pameran hasil karya Projek Penguatan Profil Pelajar Muhammadiyah Pancasila (P5M) tema 2 “Kearifan Lokal”.

Adapun kegiatan ini diberi judul “Memayu Hayuning Kabudayan Ngayogyakarta” untuk mengenalkan, menumbuhkan rasa cinta, dan melestarikan budaya Yogyakarta yang adi luhung.

Kegiatan ini dilaksanakan di Grha As-Sakinah dan diikuti oleh 410 peserta didik kelas X dan dihadiri perwakilan orang tua kelas X dan perwakilan 10 SMA/SMP di sekitar SMA Muhi.

Sebelumnya SMA Muhi sudah mulai melaksanakan pembelajaran khusus Project P5M ini. Pembelajaran project ini dilaksanakan mulai tanggal 30 Oktober 2023 sampai 10 November 2023.

Kepala SMA Muhi, Herynugroho menyatakan, tujuan dari pelaksanaan P5 ini antara lain untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.

Pelaksanaan P5M di Muhi menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project based learning).

Yaitu kegiatan belajar dalam situasi yang tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.

“Adapun tema yang diambil adalah Kearifan Lokal. Saya memberikan apresiasi kepada peserta didik kelas X yang telah bersungguh-sungguh melaksanakan kegiatan ini,” kata Hery.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari mulai pukul 07.00 – 14.30 WIB. Kegiatan ini dibuka Ketua Majelis Dikdasmen & PNF Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Achmad Muhamad yang mengaku bangga atas karya inovatif yang telah dihasilkan oleh peserta didik kelas X.

“P5M ini mendorong peserta didik untuk memiliki kompetensi 4C yang sesuai dengan kecakapan abad 21. Semoga tema Kearifan Lokal ini bias menggugah kesadaran peserta didik untuk terus melestarikan budaya luhur bangsa” ujarnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan pameran karya siswa. Ada 5 aspek kebudayaan yang tampil. Masing-masing kelas mengirimkan kelompok untuk unjuk hasil karya.

Karya siswa yang dipamerkan tersebut di antaranya kerajinan batik tulis, batik ecoprint, batik jumputan, gerabah, kerajinan kayu, berbagai macam kuliner khas Yogyakarta, video pariwisata, diorama pariwisata Yogyakarta, kesenian karawitan, wayang, gejog lesung, band, kuda lumping dan drama karya sastra.

Untuk meramaikan kegiatan ini juga diadakan kompetisi lomba egrang. Lomba egrang ini diikuti perwakilan kelas X dan XI. Sekolah juga mengundang perwakilan dari sekolah tetangga.

Selain itu peserta didik kelas XI dan XII juga secara bergilir diundang untuk menonton pameran di Grha As-Sakinah. Peserta didik kelas XI dan XII diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk bisa mengamati dengan teliti setiap pameran yang ada.

Marsuni, Wakil Kepala Urusan Kurikulum menyatakan bahwa ada 5 pilihan aspek dalam P5M ini.

Kegiatan ini dilaksanakan secara berkelompok dengan ketentuan 1 kelompok 5 siswa. 5 aspek itu adalah pariwisata, kerajinan, seni pertunjukan, karya sastra, dan kuliner khas Yogyakarta.

“Setiap kelompok dipersilahkan untuk memilih salah satu dari 5 aspek tadi. Proses pendampingan telah dilakukan selama 2 pekan dengan diawali dengan outing class,” ujarnya.

Ganang Suseno, Ketua Project P5M Muhi mengharapkan melalui projek ini, peserta didik bisa berproses melalui pengalaman belajarnya yang mencapai tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu Beriman kepada Tuhan yang Maha Esa, Bergotong Royong , dan Kreativitas. (Yusron Ardi Darmawan – SMA Muhi Yogyakarta)

Editor Iman NR


Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button