Tumpukan Sampah di Tangsel Mulai Diangkut DLH
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, menyebut penanganan tumpukan sampah yang ada di depan Pasar Cimanggis, Ciputat, telah dilakukan pengangkutan secara bertahap ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Sekretaris DLH Kota Tangsel Hadi Widodo di Tangerang, Rabu menyampaikan dalam upaya pengangkutan sampah ini diterjunkan beberapa unit alat berat ukuran kecil guna mempercepat pembersihan dan pengangkatan gunungan sampah ke armada truk angkutan sampah.
“Iya benar sudah mulai sejak tadi malam (pengangkutan sampah),” ucapnya.
Hadi menerangkan pengangkutan sampah dilanjutkan menyisir ke lokasi-lokasi yang terdapat sampah berserakan di trotoar serta median pembatas jalan. “Sampah diangkuti secara bertahap ya,” ucapnya.
Selain alat berat dan unit pengangkut sampah, pihaknya juga menerjunkan kendaraan pemadam di lokasi dekat bekas gunungan sampah. Hal ini disiapkan, sebagai langkah penyemprotan atau sterilisasi air lindi sampah untuk menghilangkan aroma bau busuk.
Sementara di dekat flyover Pasar Ciputat sejumlah pesapon sudah siaga. Mereka siap untuk mengangkuti tumpukan sampah yang hampir sepekan tidak diangkut.
“Satu unit ekskavator ukuran kecil juga telah disiagakan untuk mengangkuti jejeran sampah menumpuk yang ditutupi terpal plastik,” kata dia.
Sebelumnya masalah penumpukan sampah di Kota Tangsel menjadi sorotan publik. Sampah menumpuk tidak diangkut karena lahan TPA Cipeucang di Serpong sedang dilakukan penataan.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten menyiapkan sejumlah strategi untuk menangani permasalahan tumpukan sampah agar tidak menimbulkan kekhawatiran di masyarakat setempat (Baca: Pemkot Tangsel Kewalahan Hadapi Tumpukan Sampah, Ini Strategi Penanganannya).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel Bani Khosyatullah di Tangerang, Minggu, menjelaskan sejumlah langkah strategis itu, antara lain menutup sementara tumpukan sampah di sejumlah lokasi menggunakan terpal serta melakukan penyemprotan rutin guna meminimalisasi bau tidak sedap sehingga menjaga kenyamanan masyarakat sekitar.
Dia mengatakan langkah tersebut merupakan penanganan sementara sambil memastikan proses pengangkutan dan pengelolaan sampah berjalan optimal.
“Penutupan dengan terpal dan penyemprotan ini kami lakukan agar dampak bau dapat ditekan, khususnya bagi warga di sekitar lokasi. Ini adalah bagian dari penanganan cepat agar situasi tetap terkendali dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” katanya. (Pewarta : Azmi Syamsul Ma’arif – LKBN Antara)










