Internasional

Buntut Balon Pengintai, Menlu AS Tunda Kunjungan ke Cina

Insiden munculnya balon pengintai di sejumlah lokasi strategis di Amerika Serikat (AS) berbuntut penundaan perjalanan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinke yang semula dijadwalkan Jumat (3/2/2023) ke Cina.

Anthony Blinken tidak ingin insiden balon pengintai mendominasi diskusi dalam kunjungannya ke Cina yang merupakan pertamakalinya selama menjabat Menteri Luar Negeri AS.

Kementrian Luar Negeri Cina telah membenarkan balon tersebut milik Cina yang digunakan untuk penelitian meteorologi. Balon itu telah menyimpang dari jalur yang direncanakan hingga masuk ke wilayah AS.

Juru bicara itu mengatakan Cina menyesali masuknya balon secara tidak disengaja ke wilayah udara AS dan akan terus berkomunikasi dengan Amerika Serikat mengenai masalah tersebut.

Para pejabat pertahanan AS menemukan balon itu pada Rabu (1/2/2023) di atas negara bagian Montana, wilayah Amerika barat laut, yang merupakan salah satu lokasi dari tiga pangkalan Angkatan Udara AS yang mengoperasikan dan memelihara rudal balistik antar benua.

Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder mengatakan, balon itu terbang jauh di atas lalu lintas udara komersial dan tidak menimbulkan ancaman militer atau fisik bagi orang-orang di darat.

Pejabat pertahanan lain mengatakan mereka memilih untuk tidak menembak jatuh balon tersebut karena takut bisa mendarat di daerah berpenduduk.

Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada wartawan bahwa mereka yakin balon itu dirancang untuk “pengawasan dan jelas mereka mencoba menerbangkan balon ini ke tempat-tempat sensitif … untuk mengumpulkan informasi.”

Dalam sebuah wawancara dengan VOA, Timothy Heath dari Rand Corporation mengatakan penggunaan balon semacam itu dianggap sebagai cara pengumpulan intelijen yang relatif ketinggalan zaman karena sebagian besar negara menggunakan satelit untuk mengumpulkan data semacam itu.

Namun Heath mengatakan, teknologi baru memungkinkan mereka lebih mudah dikendalikan dan seringkali lebih sulit dideteksi oleh radar.

Dia mengatakan, balon yang berukuran kira-kira sebesar tiga bus sekolah ini juga dapat melayang di atas suatu area dalam waktu yang lebih lama.

Dalam sebuah wawancara terpisah, analis Patrick Cronin dari Hudson Institute mengatakan kepada VOA bahwa balon itu adalah “tindakan canggung pengumpulan intelijen oleh China,”

Katanya, Amerika Serikat harus menyiapkan “tanggapan tajam yang tepat” terhadap tindakan tersebut.

Para ahli mengatakan AS dan Uni Soviet menggunakan balon pengintai yang serupa selama Perang Dingin.

Balon mata-mata biasanya beroperasi pada ketinggian 80-120 ribu kaki (sekitar 25 – 37 kilometer), jauh di atas tingkat pengoperasian lalu lintas penerbangan komersial dan jet tempur. (INR)

Editor: Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button