Ditpolair Polda Banten Kerahkan 3 Kapal Cari 10 Penumpang KM Puspita
Ditpolair Polda Banten mengerahkan 3 unit kapal patroli untuk mencari 10 dari 16 penumpang Kapal KM Puspita Jaya yang tenggelam di perairan Selat Sunda, Kamis (18/6/2020). Hingga Sabtu (20/6/2020), ke-10 penumpang itu belum ditemukan.
Pengerahan 3 unit kapal Ditpolair Polda Banten itu sejak dierima informasi dan dikoordinasikan dengan Basarnas. Selain itu, Ditpolair juga membuka posko di Labuan (Pandeglang) dan Merak (Cilegon).
Sebelumnya, sebanyak 16 orang penumpang Kapal Motor (KM) Puspita Jaya tenggelam di perairan Selat Sunda. Dari jumlah itu, enam penumpang selamat. Sedangkan 10 penumpang lainnya, masih dalam pencarian.
Penyebab tenggelamnya KM Puspita Jaya yang ditumpangi 16 orang itu, diduga karena terjangan ombak setinggi 2-3 meter, pada Kamis (18/6/2020) sekitar pukul 17.26 Wib.
Nama Korban
Ke-10 penumpang KM Puspita Jaya yang dalam pencarian adalah 1.Rasmin (30) kapt kapal, 2.Jamal (25), 3.Wawan (25), 4. Goler (30), 5.Acui (25), 6.Kastirah (50), 7. Suri (50), 8.Tanjan (35), 9. Joni (30), dan 10. Udi (42). Sementara untuk enam nelayan yang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, yakni 1. Surja (31), 2. Sanan (35), 3. Dede (24), 4. Aji (21). 5. Atok (21) dan 6. Hasan (55).
Baca:
- Basarnas Banten Cari 10 Penumpang Kapal Tenggelam Di Selat Sunda
- Ini Korban Selamat dan Hilang Tenggelamya KM Puspita di Selat Sunda
- Polda Banten: WNA China Tenggelam di Sangiang Dari PT Wuling Motor Indonesia
Keenam penumpang itu ditemukan kapal pesiar MV Eurodam berbendera Belanda yang melintas di sekitar KM Puspita Jaya tenggelam. Informasi tenggelamnya KM Puspita Jaya didapt dari Basarnas Bali dari MV Eurodam. Kapal pesiar itu tengah perjalanan dari Bali ke Singapura. Berdasarkan informasi itu, dua kapal patroli milik Basarnas dan kapal patroli KN 372 KSOP Banten melakukanpencarian.
Direktur Polair Polda Banten, Kombes Heri Sulistya Budi Santosa mengatakan, upaya pencarian 10 orang nelayan masih tetap dilakukan, namun tergantung dengan faktor dan kondisi cuaca.
“Kami juga membuka posko di Teluk Labuan dan Merak. Posko itu untuk membantu berbagai hal kelancaran dan mempermuda dalam upaya pencarian terhadap 10 orang nelayan yang sampai saat ini belum ditemukan,”ujarnya. (yusvin)