Hukum

Pelajar SMK Diduga Korban Pemukulan Oknum Polisi Kini Kritis di RSUD Banten

Seorang pelajar SMK bernama Violent Agara Castillo (16) kini dalam keadaan kritis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten, bahkan dinyatakan masih koma akibat luka berat di bagian belakang kepala yang diduga telah mengalami kekerasan oleh oknum polisi yang berpatroli di KP3B, Curug, Kota Serang.

Ayah korban, Beny Permadi mengatakan, anaknya Violent Casttilo diduga menjadi korban pemukulan oleh oknum polisi saat sedang melajukan motornya. Pemukula itu menyebabkan kecelakaan hingga kritis di Jalan Syech Nawawi Al Bantan, Kelurahan Cilaku.

Ayah korban Benny Permadi mengatakan, sebelum peristiwa pemukulan berakibat jatuhnya Violent, anaknya sempat berpamitan untuk pergi ke bengkel di kawasan Boru, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. “Dia pamit pergi bersama beberapa teman-temannya,” ujar ayah korban, Senin (25/08/2025).

Menurutnya, Violent masih sempat memberi kabar bahwa ia akan segera pulang setelah mengambil spare part motor.

“Dari cerita temannya, anak saya dihadang polisi, lalu dipukul pakai helm hingga terjatuh (dari motor). Dia mengalami luka parah di kepala dan tidak sadarkan diri,” kata Benny saat dikonfirmasi.

Violent kemudian dilarikan ke rumah sakit oleh rekannya dengan dibantu aparat. Namun, menurut Benny, pihak kepolisian di rumah sakit menyebut bahwa korban mengalami kecelakaan lalu lintas, bukan pemukulan. Hal itu dibantah oleh teman-teman korban yang mengaku menyaksikan langsung kejadian.

“Saya awalnya masih mengira anak-anak ini mungkin salah paham. Tapi mereka berani bilang di depan polisi, berarti memang melihat langsung. Kalau anak salah, ditegur atau dihukum wajar, tapi bukan dipukul sampai koma,” katanya.

“Saya awalnya masih mengira anak-anak ini mungkin salah paham. Tapi mereka berani bilang di depan polisi, berarti memang melihat langsung. Kalau anak salah, ditegur atau dihukum wajar, tapi bukan dipukul sampai koma,” katanya.

“Sekira pukul 02.15 WIB, tim patroli menerima laporan adanya balap liar di kawasan KP3B. Saat petugas tiba, para remaja yang diduga terlibat langsung membubarkan diri. Salah satu dari mereka terjatuh, dan itu yang kemudian dibawa ke RSUD Banten,” katanya.

Sementara itu, Kepolisian Daerah Banten masih menyelidiki dugaan terjadinya tindak kekerasan terhadap seorang pelajar SMK bernama Arga (panggilan Castillo) saat patroli kepolisian di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, pada Minggu (24/8) dini hari (Baca: Polda Masih Selidiki Kasus Kekerasan Terhadap Pelajar SMK di KP3B).

Kepala Bidang Humas Polda Banten, Komisaris Besar Polisi Didik Hariyanto di Kota Serang, Senin (25/8/2025) menegaskan pihaknya memahami keprihatinan publik dan keluarga korban, namun meminta semua pihak menunggu hasil penyelidikan resmi.

“Kami mencermati dan memahami keprihatinan publik serta keluarga korban. Namun, kami tegaskan bahwa proses klarifikasi dan penyelidikan masih berjalan, dan semua pihak berhak mendapatkan perlakuan adil sesuai hukum,” katanya. (Budi Wahyu Iskandar)

Budi Wahyu Iskandar

Back to top button