Hari Guru Nasional, Subadri Ngaku Jadi Wakil Walikota Serang Berkat Guru
Momentum Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh pada hari ini, Kamis (25/11/2021). Ternyata memiliki makna spesial di mata Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin.
Menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut, guru merupakan aset bangsa yang tidak ternilai harganya.
Untuk itu Subadri berharap, semangat dalam memperingati Hari Guru Nasional ini harus terus dijaga.
Bahkan kata Subadri, berkat peran serta guru yang sudah mendidik, dirinya kini bisa menjadi Wakil Walikota Serang.
“Sababiyah kerja keras guru lah, terutama saya bisa jadi Wakil Walikota Serang,” ujar Subadri saat ditemui di ruang kerjanya, Setda Kota Serang, KSB, Kota Serang, Kamis (25/11/2021).
Atas dasar tersebut, kata dia, wajar para guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Subadri memandang, dalam hal ini dunia pendidikan telah memberikan bukti, bahwa sudah membuat semua anak bangsa Indonesia menjadi cerdas.
“Dari PAUD sampai perguruan tinggi, kita dididik guru. Hormati guru jangan siakan jasa guru. Tanpa guru, kita tidak akan jadi apa-apa,” ujarnya.
Dirinya mengucapkan terimakasih kepada seluruh guru di Indonesia, tepatnya di Kota Serang yang tiada henti mencerdaskan anak bangsa.
“Semoga seluruh guru di Kota Serang selalu diberi kesehatan, umur panjang dan bisa bermanfaat mencerdaskan anak bangsa,” ungkapnya.
Melansir wikipedia.org Hari Guru adalah hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru, dan diperingati pada tanggal yang berbeda-beda bergantung pada negaranya. Di beberapa negara, hari guru merupakan hari libur sekolah.
Sementara di Indonesia, pemerintah Pemerintah menetapkan hari lahir PGRI pada tanggal 25 November sebagai Hari guru nasional, diperingati setiap tahun.
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) adalah organisasi di Indonesia yang anggotanya berprofesi sebagai guru.
Organisasi ini didirikan dengan semangat perjuangan para guru pribumi pada zaman Belanda, pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
Pemerintah Republik Indonesia menetapkan hari lahir PGRI pada tanggal 25 November sebagai Hari guru nasional, diperingati setiap tahun.
Kemudian, Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.
Akan tetapi, dengan semangat proklamasi 17 Agustus 1945, menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta.
Melalui kongres ini segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan. Reporter : Hendra Hermawan / Editor : Sofi Mahalali)