Atlet Muaythai Kalah, Kontingen Banten Ajukan Nota Protes di PON Papua
Kontingen Banten mengajukan nota ptotes kepada panitia cabang olahraga Muaythai PON XX Papua, menyusul kekalahan atlet andalan Banten, Sulaeman atas atlet tuan rumah Abdurahman di kelas 48 Kg, Selasa (28/9/2021).
Pada pertandingan yang digelar di GOR STT GIDI di Sentani, Kabupaten Jayapura, atlet Banten Sulaeman dinyatakan kalah angka atas atlet Papua, Abdurahman. Padahal, selama 3 ronde laga, Sulaeman diyakini unggul angka atas lawannya itu. Hal ini dibuktikan dengan video rekaman pertandingan yang dimiliki ofisial Banten.
“Jangankan kami yang berkutat di muaythai, orang awam yang nonton rekaman laga Sulaeman bakal yakin anak asuhan saya itu yang menang,” keluh Rudi, pelatih Muaythai Banten.
Ia mengaku tak habis pikir jika anak asuhnya kemudian dinyatakan kalah angka meski di tiap ronde selalu unggul.
Nota protes dilayangkan Wakil Ketua Kontingen Banten Edi Irianto langsung ke meja panitia. Untuk melayangkan protes, panitia mematok biaya Rp 10 juta kepada peserta.
“Bukan persoalan uangnya, tapi harga diri kita sebagai atlet Banten. Mudah-mudahan ini juga membuka mata para wasit/juri agar ke depannya tidak semena-mena lagi kepada atlet Banten,” papar Edi.
Ternyata, menurut Edi, protes juga dilancarkan ofisial Sulsel dan Kaltim terhadap hasil pertandingan Muaythai. Rencananya, persoalan ini akan dibahas di depan dewan hakim, Rabu (29/9) pagi.
Selain Sulaeman, Banten juga menurunkan 2 atlet muaythai pada laga hari pertama Selasa (28/9). Di kelas 54kg, Madlani harus mengakui keunggulan atlet Kalimantan Timur, Stephanus Rival. Sedangkan di klas 75 kg, atlet Banten Sandy Hidayat menang KO di ronde 2 atas atlet Sumatera Barat Ryan Nofrizal. (Editor: Iman NR)