Perum Bulog Cabang Lebak Pandeglang, Provinsi Banten menjamin beras medium untuk pendistribusian dalam program bantuan pangan masyarakat dan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) layak dikonsumsi masyarakat.
“Semua beras yang disimpan di gudang itu berkualitas dan bermutu serta tidak mengalami kerusakan,” kata Kepala Kantor Cabang Perum Bulog Lebak Pandeglang, Agung Trisakti di Warunggunung, Kabupaten Lebak, Senin (15/9/2025).
Perum Bulog Lebak Pandeglang siap melaksanakan perintah pengadaan beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk disalurkan dalam program bantuan pangan masyarakat dan SPHP.
Ia menyebut beras medium di gudang Bulog dijamin berkualitas sehingga layak untuk dikonsumsi masyarakat.
Pihaknya secara konsisten menjaga kualitas beras tersebut untuk memastikan tetap layak konsumsi.
Perum Bulog beberapa bulan lalu menyalurkan program bantuan pangan masyarakat berupa beras 10 kilogram untuk warga yang masuk Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Kementerian Sosial.
Pendistribusian beras tersebut sekitar 4.000 ton dengan penerima 200 keluarga penerima manfaat (KPM) di daerah itu.
Namun, pendistribusian beras medium itu berasal dari impor tahun lalu dan memiliki spek berkualitas.
Hal itu, katanya, dibuktikan bahwa sebelum didistribusikan kepada penerima manfaat, terlebih dahulu dicuci serta dimasak, serta kemudian dimakan bersama pejabat forkopimda, Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian TNI, Polri, dan kejaksaan.
Hasilnya, kata dia, kondisi beras medium impor tersebut rasanya pulen dan berkualitas. “Alhamdulillah, pendistribusian bantuan pangan masyarakat sebanyak 10 kilogram per KPM tidak ada masalah maupun komplain,” katanya.
Ia menjelaskan bila ditemukan penurunan mutu beras, Bulog segera mengambil langkah perbaikan, seperti fumigasi ulang, pemisahan, atau pengolahan kembali menggunakan mesin pemilah modern.
Saat ini, kata dia, stok cadangan beras pemerintah (CBP) 21.000 ton disimpan di sejumlah gudang di Lebak Pandeglang
Bulog Lebak Pandeglang menyalurkan beras secara intensif berkolaborasi dengan pedagang, antara lain di pasar tradisional, koperasi, lembaga pemerintah, TNI-Polri, gerai binaan BUMN, Rumah Pangan Kita (RPK), dan ritel modern.
Skema kolaborasi pentahelix dengan berbagai pihak ini agar mempercepat penyaluran beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengendalikan inflasi di daerah.
“Kami meyakini beras dari Bulog berkualitas dan bermutu serta layak dikonsumsi, karena pemeliharaan beras dilakukan menyeluruh, mulai dari pemeriksaan awal saat pemasukan ke gudang, pengecekan kualitas secara berkala, menjaga sanitasi gudang, spraying, hingga fumigasi jika ditemukan indikasi serangan hama,” katanya. (Pewarta : Mansyur Suryana – LKBN Antara)
