Diadukan Warga, Siklus Fase Lampu Merah Sumur Bor Berubah
Menindaklanjuti aduan masyarakat terkait lampu merah di Simpang Empat Sumur Bor, Tim BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat) kelas 2 Banten, Satlantas Polresta Serang Kota dan Dinas Perhubungan Kota Serang melakukan pengecekan dan penambahan Siklus TL (Tundaan Lalu Lintas) yang semula tiga fase menjadi 4 fase.
Adapun proses perubahan siklus lampu lalu lintas Sumur Bor ini terhitung 2 minggu setelah mendapat pengaduan kemudian mulai beroperasi pada 19 Maret 2023.
Sebelumnya terdapat ketidaksesuaian dalam pengaturan fase lampu merah dari arah barat Kelapa Dua dan arah timur Lontar yang menyebabkan kemacetan dan ketidakteraturan jalur pengendara lampu merah Sumur Bor.
Indra Kurniawan, Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Serang menjelaskan bahwa ketidaksesuaian itu muncul dari arah Kelapa Dua dan arah Lontar yang hijau bersamaan dan hal tersebut dapat membahayakan para pengendara.
Perubahan siklus fase tersebut dilakukan atas usulan dari Dinas Perhubungan Kota Serang setelah menerima laporan dari masyarakat terkait kemacetan dan kecelakaan yang sering terjadi.
“Karena dapat membahayakan pengguna jalan, akhirnya itu saya suratkan, dari pihak BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat) datang, setelah pengajuan lalu bekerja sama dengan pihak berwenang dan Kepolisian, siklus fase lampu merah pun diubah untuk meningkatkan keamanan pengendara” Indra Kurniawan, belum lama ini.
Dalam upaya peningkatan efektivitas pengawasan di sektor transportasi berbagai pihak terkait perlu memperkuat koordinasi. Hal ini diungkapkan oleh Indra Kurniawan, dalam sebuah pernyataan baru-baru ini.
“Dalam rangka pengawasannya kita berkoordinasi bersama-sama. Kita tidak bisa di tumpukan oleh satu dinas perhubungan saja. Karena di situ ada peran kepolisian juga yang melakukan penindakan pelanggaran bagi warga yang melakukan penerobosan lampu merah,” tegas Indra Kurniawan belum lama ini.
Dengan memperkuat koordinasi, diharapkan pengawasan di sektor transportasi dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Hal ini akan berimplikasi pada peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi, serta terciptanya sistem transportasi yang lebih tertib dan kondusif.
Davin, salah satu pengendara motor yang sering melintas di persimpangan Sumur Bor mengaku kemacetan cukup mereda setelah terjadi pergantian siklus. Namun, masih tetap terjadi kepadatan karena masalah lain.
“Awalnya chaos, sekarang mulai mereda. Tapi tetap saja kadang masih banyak pengendara yang menerobos lampu merah, yang seharusnya bisa belok kiri langsung malah tidak bisa karena posisi kendaraan yang padat dan jalan yang sempit,” ungkap Davin.
Upaya pergantian siklus fase lampu merah di persimpangan Sumur Bor merupakan langkah awal untuk mengurangi kemacetan di persimpangan tersebut. Diharapkan pemerintah dan pengguna dapat bekerja sama dengan baik untuk mengurangi kemacetan ini. (*)
Berita ini dibuat oleh Kelompok 2 4F Ikom FISIP Untirta yang beranggotakan Aqilah Taqi Zhafirah Sukarsa, Puan Btari Pratita, Najwa Itminani Taba dan Gading Nugroho dan Zahra Anas Zaen.