KNPI Kabupaten Serang Serahkan Bantuan Balita Penderita Gizi Buruk
Tubagus Ibnu Nurul Ibadurachman, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) berserta jajarannya, Sabtu (11/11/2017) menyerahkan bantuan kepada Maelani (5 tahun), penderita gizi buruk yang kini dirawat di Ruang Flamboyan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Drajat Perwiranegara atau RSUD Serang.
Saat dijenguk, Maelani tengah berada di ruang perawatan, bukan di ruang inap. Ketua DPD KNPI Kabupaten Serang, Tubagus Ibnu Nurul Ibadurachman mengusap kepala dan membacakan doa keselamatan dan kesembuhan bagi Maelani. Namun Ketua DPD KNPI Kabupaten Serang itu tidak mau menyebutkan jumlah uang bantuan, hanya terlihat menyerahkan buah-buahan dan pakaian. “Semoga bisa membantu biaya perawatannya. Sungguh kasihan nasib anak itu,” ujarnya.
Di ruang inap Flamboyan, Maelani dijaga oleh para tetangganya. “Neneknya dan ibunya susah pak. Keduanya menderita penyakit keterbelakangan mental. Jadi kami yang di sini menjaga Maelani,” kata seorang lelaki yang tidak mau menyebutkan namaya saat ditemui di ruang Flamboyan.
Maelani merupakan penderita gizi buruk di Kampung Kawoyang, RT 03/ RW 03, Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang. Penderita gizi buruk ini dirawat oleh neneknya, Sawinah (45) tahun, seorang janda yang dikenal warga sebagai penderita keterlbelakangan mental. Sedangkan ibunya juga merupakan penderita keterbelakangan mental. Ayah anak tersebut pergi entah ke mana dan sedang dalam proses perceraian dengan ibu Maelani.
Menurut warga, ketika Maelani melahirkan, kondisi anak dalam keadaan normal. Diduga, karena dirawat oleh orang yang menderita keterbelakangan mental, maka asupan gizi atau makanan anak tidak diperhatikan. Maelani tumbuh di tengah kemiskinan. Saat usia dua tahun kondisi pertumbuhan fisik Maelani berubah semakin mengecil. Perutnya membuncit, dan seluruh tubuhnya penuh dengan luka dari kaki hingga kepala.
Kondisi rumahnya pun sangat memprihatinkan masuk dalam kategori rumah tidak layak huni (RTLH). Jelas saja, lantai yang masih beralaskan tanah dan tidak ada satu pun barang berharga yang terlihat. Dindingnya pun terbuat dari bilik, sehingga terlihat kumuh.
Ketua RT/RW 03/01, Suryani menyatakan, bahwa pihaknya sudah berupaya sebanyak tiga kali mendata Sawinah kepada pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Serang. Tujuannya, agar mendapatkan bantuan rehab rumah. “Namun lagi-lagi terkendala oleh administrasi karena, Sawinah sampai saat ini tidak mempunyai kartu keluarga (KK) atau pun kartu tanda penduduk (KTP),” kata Suryani.
Maelani beberapa kali dibaw untuk berobat ke klinik oleh para tetangga yang kasihan terhadapnya. Mengingat, orang tua dan nenek nya sulit komunikasi akibat keterbelakngan mental. “Maklum orang tua dan nenek nya sulit komunikasi akibat keterbelakangan mental,”ungkap suryani.
Pada 5 November 2017, petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Serang membawa Maelani ke RSUD Serang untuk mendapatkan perawatan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang langsung melakukan upaya setelah mendapatkan informasi adanya bocah balita yang menderita gizi buruk. Diawali dengan mendatangi kediamannya dan membawa ke Puskesmas setempat, melihat kondisi yang mengkhawatirkan akhirnya langsung dirujuk ke RSUD dr Drajat Prawiranegara Serang.
Sri Nurhayati, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang mengatakan, sebelumnya Maelani sudah dilakukan penanganan oleh petugas Puskesmas setempat. Selain itu, petugas juga sudah memberikan makanan tambahan. “Sudah diberikan makanan tambahan juga seperti biscuit, susu dan lainnya. Tapi, melihat kondisinya sekarang itu karena faktor sosial karena orangtua orang gak mampu. Diberi makanan tambahan, tapi makanan pokoknya kurang,” ujarnya. (Kiki Fauzi)