Kesehatan

Lagi SRI Bawa Warga Baduy Alami Keguguran Dirawat di RSUD Banten

Sahabat Relawan Indonesia (SRI) kembali memberikan pertolongan bagi warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten yang mengalami keguguran paska persalinan dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten degan menggunakan surat keterangan tidak mampu (SKTM).

“Kami bergerak cepat membawanya ke RSUD Banten setelah pihak Puskesmas Cirinten tidak sanggup menangani warga Baduy paska kelahiran itu,” kata Koordinator SRI, Muhammad Arif Kirdiat, Jumat (31/5/2024).

Warga Baduy paska kelahiran mengalami keguguran bernama Tarmah (35) warga Cisadang Desa Kanekes Kabupaten Lebak harus menjalani operasi kuret.

Sedangkan, pihak Puskesmas Cirinten yang juga wilayah kerjanya untuk masyarakat Baduy tidak sanggup menanganinya.

Karena itu, relawan SRI membawanya ke RSUD Banten yang jaraknya mencapai 90 kilometer dari Puskesmas Cirinten untuk menyelamatkan jiwa Tarmah.

Selain itu juga SRI mengupayakan dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) agar tidak mengeluarkan biaya saat menjalani penanganan medis di RSUD Banten, sebab mereka tidak memiliki BPJS PBI bantuan pemerintah.

“Kami sangat terbantu dengan kebijakan RSUD Banten, sehingga banyak warga Baduy yang dirujuk ke sini tanpa dipungut biaya,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, kronologis keguguran persalinan Tarmah itu awalnya ditangani paraji atau dukun beranak, karena tidak sanggup dibawa ke tenaga bidan.

Namun, kondisi mereka sudah terlambat dan harus ditangani medis lebih lanjut dan kemungkinan dilakukan operasi kuret.

Relawan SRI membawa Tarmah dan tiba di RSUD Banten, Kamis (30/5) pukul 16.30 WIB dan langsung menjalani operasi kuret. “Kami berharap kondisi kesehatan Tarmah kembali sehat,” kata Muhammad Arif.

Sementara itu, Ajo (40) suami Tarmah mengatakan dirinya merasa lega setelah ditangani tenaga medis di RSUD Banten sehingga nyawa isterinya selamat.

“Kami awalnya bingung setelah keguguran isteri saya sakit sehingga ditandu menggunakan sarung dengan kerabat membawanya ke Puskesmas. Cirinten sekitar 5 kilometer,”katanya menjelaskan.

Sebelumnya, Sahabat Relawan Indonesia mencatat ada lima masalah kesehatan yang dialami warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, karena buruknya pola hidup bersih dan sehat (PHBS) (Baca: SRI: 5 Masalah Kesehatan Warga Baduy Akibat Buruknya PHBS).

Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI), Muhammad Arif Kirdiat di Rangkasbitung, Kamis (28/12/2023) mengatakan, lima masalah kesehatan itu adalah tuberkulosis atau Tb, tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), kasus gigitan ular, penyakit kulit dan darah tinggi.

Ia menjelaskan, tingginya AKB dan AKI itu akibat ada komplikasi hingga terjadi pendarahan saat persalinan. Sementara penyakit kulit menyerang masyarakat Baduy, karena ada kebiasaan warga yang terkadang pakaiannya tidak diganti hingga berhari-hari. (Mansyur Suryana – LKBN Antara)

Editor Iman NR

Iman NR

Back to top button