Kesehatan

Makan Jengkol Berlebihan Bisa Keracunan ? Ini Penjelasannya

Makan jengkol dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang serius.

Jengkol mengandung senyawa kimia yang disebut asam jengkolic, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan masalah kesehatan lainnya jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

Salah satu risiko utama dari kebanyakan makan jengkol adalah gangguan pencernaan. Asam jengkolic yang terkandung dalam jengkol dapat menyebabkan perut kembung, gas berlebih, dan bahkan diare.

Hal ini disebabkan karena asam jengkolic sulit dicerna oleh tubuh dan dapat mengiritasi saluran pencernaan.

Selain itu, konsumsi jengkol dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan masalah pernapasan.

Beberapa orang mungkin mengalami bau mulut yang kuat setelah mengonsumsi jengkol, yang disebabkan oleh senyawa belerang yang dilepaskan dalam proses pencernaan.

Hal tersebut dapat menjadi sangat mengganggu dan mempengaruhi interaksi sosial seseorang.

Tidak hanya itu, jengkol juga diketahui mengandung senyawa toksik yang disebut jengkolat.

Konsumsi berlebihan jengkolat dapat menyebabkan keracunan yang disebut jengkola, yang dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, sakit perut, dan bahkan kerusakan ginjal dalam kasus yang parah.

Selain gangguan pencernaan dan masalah pernapasan, kebanyakan makan jengkol juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan lainnya.

Misalnya, beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara konsumsi jengkol yang berlebihan dan risiko peningkatan kadar asam urat dalam tubuh, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit asam urat dan batu ginjal.

Dalam kasus yang ekstrim, konsumsi jengkol dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan obstruksi usus, yang memerlukan intervensi medis segera untuk mengatasi.

Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi jengkol dengan bijak dan dalam jumlah yang moderat untuk menghindari risiko kesehatan yang serius.

Jika mengalami gejala yang mencurigakan setelah mengonsumsi jengkol, segera cari bantuan medis.

Editor : Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button