Hadi, remaja Kampung Penyandungan, Kabupaten Lebak tidak pernah mengenyam pendidikan formal, akibat menderita penyumbatan usus yang membuatnya tidak bisa buang air besar. Hadi kini berumur 17 tahun. Dia membutuhkan pertolongan para dermawan.
Penyumbatan usus sudah dialami Hadi sejak umur setahun. Perutnya malah semakin membesar ketika berumur 10 tahun sampai sekarang. Remaja ini juga kesulitan bergerak sehingga membuatnya tak pernah mengenyam pendidikan.
“Bareuh ti umur satahun, teu bisa ee, bareuh deui ngaageungan pas umur 10 tahun (Membengkak sejak umur setahun, nggak bisa buang air besar, semakin besar bahkan di umur 10 tahun),” kata Arnawiyah, ibu dari Hadi, Sabtu (15/8/2020).
Kondisi memprihatinkan ini lanjutnya semakin menyulitkan keluarga saat orang tua dari Hadi meninggal sekitar 6 tahun lalu. Meskipun sudah dibawa ke rumah sakit, ia diminta rujuk ke RS Cipto di Jakarta. Itu katanya jadi pukulan karena tidak memiliki biaya.
Baca:
- Musa: 153 Disabilitas Tidak Terima Program Lebak Sejahtera Rp300.000
- Serang Rampungkan 9.198 RTLH, Masih 4.451 RTLH Belum Diperbaki
- Disoroti, Stiker Bupati dan Wakil di Bantuan Covid 19 Kabupaten Serang
“Piwarang dirujuk, teu gaduh biaya, teu aya nu ngurus (Diminta dirujuk tapi nggak ada biaya, nggak ada yang urus,” ujarnya.
Sehari-hari, anaknya bahkan hanya duduk dan tidur di dalam rumah. Makan juga kesulitan karena kondisi badan yang semakin membesar. Kadang-kadang, dua hari tidak makan karena mulut Hadi terlalu mual untuk menelan makanan.
“Ya karena gangguan usus ada penyumbatan,” ucap Arnawiyah.
Saat suaminya masih hidup, Arnawiyah dan kelima anaknya memang mengandalkan pertanian. Namun sekarang, keluarga hanya mengandalkan bantuan pemerintah. Kadang, ada bantuan beras dari RT untuk menghidupi keluarganya. (Riva Ikhfa)
