PemberdayaanSosial

Nana, Penerima Jamsosratu Kini Produksi Jaket Pelampung di Desa Pasir Ampo

Nana Sofinah (40 tahun), warga Kampung Baleman RT 004/RW 001, Desa Pasir Ampo, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang tidak pernah menyangka bakal membuka usaha konveksi rumahan. Sebab kondisi ekonominya, membuat Nana tidak berani berangan-angan terlalu jauh. Bahkan, dia tercatat sebagai penerima bantuan Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu (Jamsosratu) sejak tahun 2016.

Dari penerima Jamsosratu itu, justru Nana Sofinah mendapatkan motivasi untuk mengubah pola pikirnya (mindset) agar bisa mandiri, tidak lagi sebagai penerima bantuan Jamsosratu. Menurut Zaenal, penamping Jamsosratu Kecamatan Kresek, Nana Sofinah terlihat memiliki kemauan kuat untuk hidup mandiri.

“Sudah menjadi tugas kami selaku pendamping untuk mengupayakan perubahan mindset para penerima Jamsosratu agar meningkat keberdayaan dan keberfungsian sosialnya, hingga diharapkan mereka dapat mandiri secara ekonomi maupun sosial,” ujar Zanel.

Nana Sofinah tercatat sebagai penerima bantuan Jamsosratu sejak tahun 2016 hingga sekarang. Dia merupakan “tulang punggung” bagi keluarganya, yaitu tiga anak dan merawat ibu kandungnya. Nana Sofinah tinggal di rumah yang sebagian besar terbuat dari gedek (anyaman bambu), papan dan atapnya sebagian asbes dan sebagian lagi genteng.

Rumah milik Nana Sofinah yang sederhana di Desa Ampo, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang.

Baca: Irnawati, Penerima Jamsosratu Kini Mulai Produksi Jahe Instan

Sebagai peserta Jamsosratu, dia sering mendapatkan berbagai pelatihan untuk kemandirian ekonomi keluarganya. Di antara pelatihan itu adalah konveksi. Dari pelatihan itu, Nana mulai membuka konveksi rumahan untuk membuat rompi pelampung yang biasa digunakan di kapal laut pada bulan Mei 2018. Saat ini, Nana tengah mengerjakan pesanan dari sebuah perusahaan beralamat di Jakarta. Setiap bulan, Nana mampu mengirimkan 215 pcs dengan harga Rp39.000 per pcs.

Untuk tempat produksi, bagi Nana tidak memungkinkan untuk berada di rumahnya. Karena itu, dia menyewa sebuah rumah yang relatif murah dan mempekerjakan 4 orang. Tentu saja, Nana takjub dengan jalan hidupnya. Dari penerima bantuan Jamsosratu yang digolongkan kekurangan ekonomi, mampu memberi pekerjaan kepada 4 orang. Dalam waktu dekat, tentu Nana akan melepas statusnya sebagai penerima bantuan Jamsosratu dan menjadi usaha mikro yang mandiri untuk memenuhi kebutuhan keluartganya.

Sebagai usaha mikro, kendala yang dihadapi memang klasik, yaitu modal yang terbatas dan jaringan pemasaran yang belum meluas. “Pemasaran jaket pelampung ini baru melalui rekan usaha dan media sosial seperti WhatsApp dan Facebook, untuk belanja bahan Daerah Kotabumi dan Pasar Tanah Abang DKI Jakarta,” ucap Nana Sofinah.

“Sebagai peserta jamsosratu binaan Dinsos Provinsi Banten, kami mengharapkan program berkelanjutan dari Pemerintah dalam pembinaan dan pelatihan kepada para penerima Jamsosratu untuk meningkatkaan penghasilan keluarga penerima manfaat program Jamsosratu, agar bisa memutuskan mata rantai kemiskinan,” katanya.

Kepala Seksi (Kasi) Jamsoskel Dinsos Banten, Budi Darma S mengemukakan, para pendamping Jamsosratu memang didorong untuk memotivasi para penerima bantuan untuk mengubah mindset. Mindset sebagai penerima bantuan harus diubah menjadi orang yang mandiri secara ekonomi maupun sosial. Fokus program Jamsosratu, selain meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan anak-anak penerima bantuan, juga memotivasi penerima bantuan agar bedaya secara sosial dan ekonomi.

“RTS (Rumah Tangga Sasaran) Jamsosratu memang kami endorse melalui para pendamping untuk meningkatkan keberdayaan dan keberfungsian sosial mereka, Saya sangat apresiatif terhadap kemauan Bu Nana ini dalam berupaya untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya, ini salah satu cerita sukses sebuah program yg memiliki multiplier effect yg besar bagi penerimanya seperti Jamsosratu, hal ini juga dapat menjadi motivasi bagi peserta jamsosratu lainnya agar bersemangat mengatasi keterpurukan mereka,” ujarnya. (Adityawarman)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button