Sumbangan SMA Muhi Yogya Buat Korban Gempa Maroko
Pengurus IPM, pengurus Dewan Kerabat Penghela HW dan Lazis SMA Muhi Yogyakarta mengadakan penggalangan dana untuk korban gempa Maroko.
Seluruh keluarga besar SMA Muhi diminta memberikan infak terbaiknya untuk membantu saudara-saudara yang sedang tertimpa bencana ini.
Selain dari peserta didik dan guru dan tenaga pendidikan, bantuan dana juga diperoleh dari orang tua peserta didik SMA Muhi.
Jumlah yang terkumpul untuk donasi korban gempa dan banjir ini adalah sebesar Rp 10 juta.
Bantuan dana dari SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta diserahkan kepada pengurus LazisMu Kota Yogyakarta.
Penyerahan bantuan gempa bumi Maroko kepada LazisMu Kota Yogyakarta diberikan pada hari Selasa, 10 Oktober 2023 pukul 11.30 WIB.
Kegiatan ini berlangsung di ruang kepala sekolah dengan dihadiri oleh perwakilan peserta didik dan kepala sekolah Herynugroho.
Kegiatan penggalangan dana ini dilakukan selama 2 minggu. Ada berbagai cara yang dilakukan untuk menggalang kepedulian ini.
Cara tersebut di antaranya membuka rekening LazisMu SMA Muhi, menempatkan kotak infak di berbagai tempat strategis dan penggalangan dana secara langsung di kelas.
Kepala sekolah berharap kegiatan ini dapat memupuk rasa empati dan kepedulian dari peserta didik.
Diharapkan dengan peserta didik dibiasakan sejak dini, peserta didik akan memiliki jiwa sosial kelak setelah dewasa.
“Setiap peristiwa yang terjadi, baik yang menyenangkan atau menyedihkan pasti ada hikmah yang bisa diambil. Semoga saudara-saudara yang terkena bencana bisa menerima dengan lapang dada dan mengambil hikmah dari kejadian tersebut,” papar Herynugroho.
Pembina IPM SMA Muhi Syadah Khusniawati menyambut baik penggalangan donasi yang dilakukan oleh Pengurus IPM dan HW.
“Ini menunjukkan IPM SMA Muhi adalah organisasi yang hidup. Ada bencana, lalu respon. Ini juga wujud filantropi Muhammadiyah. Anak-anak IPM sudah dibekali dengan pengalaman-pengalaman gerakkan Muhammadiyah. Alhamdulillah, terkumpul dana yang nantinya akan disalurkan melalui LazisMu Kota Yogyakarta” tuturnya.
Musibah gempa bumi di Maroko menjadi duka bagi seluruh umat muslim di dunia. Gempa bumi 6,8 SR dengan kedalaman yang dangkal pada Jumat (8/9/2023) membuat kerugian jiwa dan materi yang banyak. 3.000 orang meninggal dan puluhan ribu orang mengalami luka-luka.
Banyak di antara mereka yang kehilangan harta, benda, bahkan kehilangan jiwa saudara atau kerabatnya.
Mereka yang rumahnya rusak harus mengungsi dan hidup dengan penuh keterbatasan. Kejadian ini menggugah simpati dari seluruh keluarga besar SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. (Yusron Ardi Darmawan – SMA Muhi Yogya)
Editor Iman NR