Kepolisian Daerah (Polda) Banten menekankan pentingnya sinergi dengan tokoh agama dan masyarakat dalam menjaga keamanan, stabilitas daerah dan ketertiban seiring dinamika sosial yang kian kompleks.
Kapolda Banten, Brigjen Pol H Hengki mengatakan perubahan sosial, ekonomi, budaya, dan teknologi menimbulkan tantangan baru bagi stabilitas kamtibmas di daerah.
“Tantangan kamtibmas di Banten semakin dinamis. Karena itu, peran tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat penting sebagai panutan dan perekat sosial,” ujarnya di Serang, Kamis.
Ia menegaskan kepolisian tidak bisa bekerja sendiri. “Polri, khususnya Polda Banten, menjadikan para tokoh sebagai mitra strategis dalam menjaga harmoni dan mencegah konflik di tengah masyarakat,” katanya.
Menurut dia, Polda Banten akan melanjutkan program yang ada dan menambah inovasi dengan pendekatan yang lebih humanis.
“Melalui prinsip BANTEN AMAN yaitu Antisipatif, Modern, Akuntabel, dan Nurani, kami berkomitmen membangun sistem keamanan yang tidak hanya berbasis pada penegakan hukum, tapi juga mengedepankan pendekatan dialogis dan kekeluargaan,” jelas Hengki.
Kapolda juga menekankan pentingnya peran tokoh agama dan masyarakat dalam menanamkan nilai kebajikan. “Kami percaya, sinergi ini akan memperkuat edukasi, menjaga persatuan, dan menjadikan Banten tetap aman, damai, religius, dan harmonis,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Wakapolda Banten Kombes Pol Hendra Wirawan juga diperkenalkan kepada para tokoh. Ia berharap silaturahmi ini mempererat komunikasi antara kepolisian dan masyarakat.
“Momentum kali ini terasa sangat penting karena menjadi ajang untuk saling mengenal dan menjalin silaturahmi sebagai satu keluarga besar Polda Banten,” katanya.
Kapolda mengajak semua pihak untuk terus memperkuat kerja sama menjaga stabilitas daerah. “Dengan kerja sama yang solid, niat tulus, dan doa para tokoh agama serta masyarakat, saya yakin Polda Banten akan semakin dipercaya dan benar-benar dirasakan kehadirannya,” pungkasnya. (Pewarta : Devi Nindy Sari Ramadhan – LKBN Antara)
