36 Murid Keluarga Miskin Kab Tangerang Dikirim Ke Asrama Sekolah Rakyat
Sebanyak 36 siswa dan siswi yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu asal Kabupaten Tangerang, Banten, dikirim ke asrama untuk mengikuti Program Sekolah Rakyat pada 2025.
Dari puluhan siswa/i tersebut nantinya akan mulai memasuki kegiatan pendidikan perdana di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 33 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang ada di Gedung BLK di Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara.
“Jadi ada 36 yang kami lepas. Nanti mereka akan sekolah selama tiga tahun di SRMA 33 Tangsel,” kata Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid di Tangerang, Jumat (15/8/2025).
Ia mengatakan terhadap siswa siswi yang telah terdaftar dalam Program Sekolah Rakyat akan menjalani pendidikan salam tiga tahun. Mereka, katanya, selama menjalani program sekolah tersebut akan dijamin sepenuhnya oleh pemerintah.
“Tempatnya di BLK Serpong dan semuanya gratis, tidak ada pungutan apa pun, bahkan kita suport juga mulai dari kebutuhan mereka nanti selama sekolah,” jelasnya.
Menurutnya, konsep pembelajaran Sekolah Rakyat ini secara boarding school atau sistem pendidikan dengan tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga tinggal di asrama yang disediakan sekolah.
Sekolah Rakyat ini, lanjutnya, mengutamakan pendidikan karakter karena siswa bisa dibilang orang miskin atau taraf hidup ekonomi bawah.
“Dan mudah mudahan anak anak ini menjadi tunas yang positif, kader kader dari generasi yang akan datang, selama pendidikan mereka Insya Allah berjalan baik, disiplin,” ujar dia.
Sementara Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tangerang Azis Gunawan menambahkan dari total 36 siswa/i yang dikirim ke Sekolah Rakyat berasal dari kelompok keluarga miskin atau tidak mampu.
Dari puluhan siswa siswi tersebut seluruhnya telah menjalani tahapan seleksi mulai dari pendataan keluarga, pendaftaran sekolah hingga pemeriksaan kesehatan jasmani peserta didik.
“Ini juga udah bagus, kita paling tinggi jumlah pesertanya se-Provinsi Banten, kita 36 peserta, kita kuotanya 56 tapi yang terisi 36 orang,” tuturnya.
Untuk menyukseskan Program Sekolah Rakyat ini, pihaknya secara bertahap akan kembali merekrut dan menyeleksi pelajar untuk mengikuti program itu. “Untuk tahun depan belum tahu, kayaknya lebih banyak lagi, karena kuotanya ada penambahan,” katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos Banten Dicky Hardiana mengatakan target pengoperasian program sekolah rakyat ini masuk dalam pembukaan tahap 1b secara nasional yang dilakukan di 37 titik lokasi.
“Untuk tahapan 1b, pembukaan Sekolah Rakyat dilakukan di 37 titik secara nasional. Untuk Banten akan diawali pada Agustus, lokasi di Lebak. Sementara tanggal 15 Agustus yang berada di BLKI Serpong,” katanya.
Ia mengatakan untuk di daerah Banten sendiri terdapat dua lokasi sekolah rakyat, antara lain seperti sekolah rakyat di Kabupaten Lebak dan Tangsel.
Peresmian sekolah rakyat tahap 1b ini, katanya, akan dilakukan pada awal Agustus 2025 di titik lokasi Kabupaten Lebak. Sementara, pada pertengahan Agustus dilanjutkan peresmian sekolah rakyat di titik lokasi Kota Tangerang Selatan.
“Ini informasi dari Kemensos, berarti sudah diperhitungkan seluruh fasilitas sekolah rakyat sudah siap dibuka (Agustus),” katanya.
Ia menerangkan sebelumnya sekolah rakyat yang ada di wilayahnya tersebut batal beroperasi pada Juli 2025 ini. (Pewarta : Azmi Syamsul Ma’arif – LKBN Antara)









