Lingkungan

BKSDA Serang Tangkap Penjual 5 Ekor Anak Lutung Via Facebook

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Serang menangkap pelaku penjual satwa liar dilindungi dari wilayah Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Pandeglang. Dari tangan pelaku, petugas menyita 5 ekor anak lutung yang dijual melalui facebook.

Kepala BKSDA Serang Andre Ginson mengatakan, pelaku inisial DS (31) awalnya penjual satwa liar yang dilindungi ini menawarkan melalui Facebook. Pelaku juga merupakan warga Pandeglang yang sudah lama diintai karena sering menawarkan satwa dilindungi secara online.

“Ini lutung anakannya, kalau informasi dari wilayah batas kawasan Taman Nasional Ujung Kulon sana,” kata Andre saat dikonfirmasi, Kamis (11/6/2020).

Penangkapan BKSDA ini bekerja sama dengan Krimsus Polda Banten. Pelaku diamankan pada Rabu (10/6) setelah bekerja sama dengan kepolisian.

Baca:

Satwa Liar

“Itu dia menjual via Facebook, jadi kita koordinasi dengan kepolisian, kita sudah lama mancing-mancing mau beli dia nggak mau, koordinasi dengan polisi, langsung mendapati di Pandeglang,” ungkapnya.

Selain 5 satwa liar berupa anak lutung, pelaku juga menjual kancil. Saat ini pelaku sudah diamankan di Polda Banten untuk proses penyidikan lebih lanjut. “Lutung ini salah satu satwa yang dilindungi,” ujarnya.

Menurut id.wikipedia, Lutung (atau dalam bahasa lain disebut langur) merupakan kelompok monyet Dunia Lama yang membentuk genus Trachypithecus. Secara garis besar, lutung tersebar di dua wilayah: Asia Tenggara (India barat daya, Tiongkok selatan, Kalimantan, dan Bali) dan India selatan berikut Sri Lanka.

Menurut id.wikipeda, lutung berbadan langsing dan berekor panjang. Warna bulu (rambut) tubuhnya berlainan tergantung spesiesnya, dari hitam dan kelabu, hingga kuning emas. Jika dibandingkan dengan kakinya, tangan lutung terbilang pendek, dengan telapak yang tidak berbulu.

Ukuran lutung berkisar antara 40-80 cm, dengan berat 5-15 kg. Pejantan berbadan lebih besar daripada betinanya. Tonjolan di atas matanya membedakan lutung dari saudara dekatnya, surili.

Lutung hidup di hutan, terutama hutan hujan. Sehari-hari bergelayutan dan melompat dari satu pohon ke pohon lainnya, lutung termasuk hewan siang (hewan diurnal), dan sangat aktif pada pagi dan sore hari. Hewan ini hidup bergerombol antara 5-20-an yang dipimpin oleh seekor jantan. Suara pejantan ini sangat nyaring, ditujukan terutaman untuk mengingatkan agar kelompok lain tidak memasuki wilayahnya.

Lutung termasuk herbivora yang terutama makan dedaunan, buah-buahan, dan kuncup bunga. bahan makanan yang cenderung keras ini bisa dicerna, karena lutung memiliki empat kamar pada lambungnya.

Biasanya, lutung beranak satu, dengan masa hamil tujuh bulan. Salah satu hal yang menarik dari monyet ini adalah anaknya yang berbulu keemasan, dan dipelihara oleh seluruh betina dalam kelompok. Seiring dengan bertambahnya umur, warna keemasan pada rambutnya ini akan semakin pudar berganti gelap hingga akhirnya mencapai dewasa pada umur 4-5 tahun. Hewan ini bisa hidup hingga 20 tahun. (Rivai Rivai)

Iman NR

Back to top button