Harga Komoditas Bahan Pokok di Lebak Masih Tinggi
Harga komoditas bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak, Banten hingga dua pekan terakhir ini masih tinggi dan belum terjadi penurunan.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Yani di Lebak, Senin (15/1/2024) mengatakan, selama ini harga komoditas bahan pokok mulai beras medium, minyak goreng, terigu, telur dan gula masih tinggi dan belum terjadi penurunan signifikan.
Padahal, pasokan bahan pokok di daerah itu melimpah dan tidak terjadi kelangkaan di pasaran.
Berdasarkan pemantauan di Pasar Tradisional Rangkasbitung, Maja, Cipanas, Citeras, Warunggunung dan Muncang di Kabupaten Lebak harga bahan pokok masih tinggi di antaranya beras medium KW 1 dijual Rp13.800/kg, beras medium KW 2 Rp13.150/kg dan beras medium KW 3 Rp12.100/kg.
Harga gula putih dijual Rp18.000/kg, minyak goreng kemasan Rp18.000/liter dan minyak goreng curah Rp14.300/liter.
Telur dijual Rp26.500/kg, terigu Rp13.000/kg,cabai keriting merah Rp63.500/kg, cabai besar merah Rp67.500/kg, cabai rawit hijau Rp44.300/kg dan cabai rawit merah Rp64.500/kg
Harga daging ayam Rp 36.000/kg, daging sapi Rp138.000/kg dan daging kerbau Rp138.500/kg. “Kami meyakini harga bahan pokok itu dipastikan meningkat menjelang pemilu 2024,” katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pemerintah daerah hingga kini belum memiliki anggaran untuk melaksanakan pasar murah maupun operasi pasar (OP) untuk mengendalikan harga di pasaran.
Saat ini, pihaknya hanya mengawasi dan pemantauan distribusi bahan pokok ke sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak guna mencegah adanya kejahatan penimbunan.
“Kami berharap Bulog segera mendistribusikan beras ke pasar agar bisa mengendalikan harga di pasaran,” katanya.
Sejumlah ibu rumah tangga di Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan saat ini harga berbagai kebutuhan cenderung tinggi dan tidak terjadi penurunan mulai beras,gula putih, telur, daging ayam dan minyak goreng.
“Kami sekarang belanja Rp50 ribu/hari hanya cukup beras saja sebanyak dua kilogram dengan tempe dan sayur asam,” kata Lilis (45) seorang ibu rumah tangga warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak. (Mansyur Suryana – LKBN Antara)
Editor Iman NR