Pemkot Serang Siapkan Tim Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Serang menyiapkan tim untuk mengawasi kesehatan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah/2024.
Kepala DKPPP Kota Serang, Sony August , Kamis (16/5/2024), mengatakan saat ini tengah mempersiapkan tim untuk melakukan pengecekan kesehatan hewan kurban pada setiap lapak penjualan.
“Ada tiga tim yang kita bentuk dan dipastikan turun ke lapangan untuk mengecek kesehatan hewan,” katanya.
Untuk sementara dari hasil laporan di lapangan, kata dia, beberapa kondisi hewan yang disurvei masih aman dari beragam penyakit.
“Pengecekan penyakit pada hewan menjelang Hari Raya Idul Adha ini masih sekitar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sebab, hewan kurban dinilai rentan terkena PMK itu,” katanya.
Ia mengatakan dalam pemeriksaan kesehatan hewan yang diperjualbelikan untuk kurban pada Idul Adha mengutamakan sistem prioritas, seperti dilakukan pada daerah rawan semisal sekitar pasar hewan, daerah populasi tinggi, dan penampungan ternak luar daerah.
Ia juga mengatakan setiap hewan kurban yang akan masuk ke Kota Serang wajib disertai dengan surat kesehatan dari daerah asal pengirim serta dilakukan pengecekan kembali oleh DKPPP Kota Serang.
“Segala hewan yang akan masuk ke Kota Serang semuanya harus ada izin dari kita dan surat kesehatan dari daerah pengirim. Kita pun di sini akan melakukan pemeriksaan kembali,” kata Sony August.
Sebelumnya, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang memastikan tidak ditemukan kasus penyakit antraks atau penyakit menular pada hewan berkuku di wilayahnya (Baca: Pemkab Tangerang Pastikan Tidak Ada Penyakit Antraks Jelang Idul Adha).
“Sejauh ini kami belum menemukan kasus penyakit antraks, dan mudah-mudahan tidak ada,” ucap Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Asep Jatmika Sutrisno, Rabu (15/5/2024).
Ia mengatakan, kasus antraks di beberapa daerah di Indonesia telah muncul, namun pihaknya dapat memastikan keadaan hewan ternak, baik itu sapi maupun kambing di wilayahnya itu kini masih dalam kondisi aman.
Lanjut Asep, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang tetap menjaga kondusivitas dan antisipasi kemunculan penyakit menular pada hewan ternak tersebut. “Hal ini guna mengantisipasi hewan kurban terkena PMK atau antraks dikonsumsi oleh masyarakat,” katanya.
Dalam hal ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang melakukan upaya pengawasan terhadap 664 lapak penjual hewan kurban yang ada di daerahnya. (Desi Purnama Sari – LKBN Antara)
Editor Iman NR