EdukasiPublik

Sekolah Montessori Jadi Pilihan Orang Tua Masa Kini untuk Anak 

Salah satu sekolah yang semakin populer dan menjamur di berbagai wilayah adalah sekolah berbasis Montessori.

Di era pendidikan yang semakin berkembang, para orang tua masa kini semakin selektif dalam memilih sekolah yang terbaik bagi anak-anak mereka.

*Penulis : Isna Fauziyah, S.PdMahasiswa S2 Pendidikan Matematika UPI dan Guru Matematika SMAN 1 Bayah*)

Montessori adalah suatu metode pendidikan  yang dikembangkan oleh dr. Maria Montessori pada awal abad ke-20 yang merupakan seorang pendidik, ilmuwan, dokter, psikiater, filsuf, psikolog, feminis, dan humanis Italia.

Metode pendidikan ini diterapkan untuk anak-anak terutama di pra-sekolah dan sekolah dasar. Dasar pemikiran Montessori di pengaruhi oleh pemikiran J.J. Rousseau, Johan Pestalozzi dan Froebel. J.J.

Rousseau mengatakan bahwa kunci keberhasilan pembelajaran adalah dengan melihat keunikan masing-masing anak dan mengajarkan hal yang konkrit.

John Petalozzo mengatakan bahwa sensitivitas anak harus dilatih secara terus menerus dan bertahap.

Sedangkan Froebel mengatakan bahwa menciptakan Pendidikan formal untuk anak di bawah 6 tahun dengan menggunakan permainan.

Dari ketiga pemikiran tersebut Motessori meramu bahwasannya dalam kegiatan pembelajaran, anak diberikan diberikan kebebasan untuk belajar melalui eksplorasi dan pengalaman langsung “menemukan” lingkungannya melalui permainan atau eksperimen mulai dari hal yang sederhana sampai kompleks yang melibatkan panca indra terutama indra peraba.

Sekolah Montessori berbeda dengan sekolah konvensional karena fokusnya pada pengembangan kemandirian, disiplin diri, dan kecintaan terhadap belajar.

Sekolah Montessori juga memberikan penyaluran potensi tertinggi anak, baik dari aspek fisik, spiritual, emosional, dan intelektualnya.

Dikutip dari buku Ivy Maya Savitri yang berjudul Montessori for Multiple Intelligences menyebutkan bahwa terdapat prinsip dasar Montessori, yaitu:

  1. Montessori memandang bahwa setiap anak unik.
  2. Montessori  membentuk pribadi yang mendiri, percaya diri, menghargai perbedaan.
  3. Montessori adalah metode yang menjadikan anak sebagai pusatnya.
  4. Montessori adalah pendidikan yang melibatkan semua indra gerakan tubuh melalui self-corrected didactic materials untuk mencegah guru atau orang tua terlalu sering menginterupsi dan mengkoreksi anak.
  5. Montessori mendorong kebebasan yang bertanggung jawab.
  6. Montessori menerapkan kelas lintas usia untuk memiliki kesempatan pengalaman berinteraksi dengan teman berbagai level usia.

Keputusan orang tua untuk memilih sekolah Montessori sering kali didasarkan pada keinginan untuk memberikan pendidikan yang lebih individual dan fleksibel bagi anak-anak mereka.

Metode ini tidak hanya memfasilitasi perkembangan akademis tetapi juga keterampilan hidup yang penting, seperti perawatan diri, peduli lingkungan, dan sopan santun​.

Apalagi metode Montessori yang disertai nilai-nilai islami atau dikenal dengan Islamic montessori, dapat meningkatkan aspek spiritual anak.

Selain itu, pendekatan ini menawarkan pendekatan pendidikan yang holistik dengan menggabungkan metode Montessori yang berpusat pada anak dengan nilai-nilai Islam.

Dalam dunia yang semakin kompleks, Islamic Montessori dapat menjadi pilihan pendidikan yang ideal bagi orang tua yang ingin anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang komprehensif dan sesuai dengan nilai-nilai agama.

Menurut penulusuran dari google terdapat 63 sekolah berbasis Montessori yang ada di wilayah Banten di sekitarnya diantaranya Haifa Montessorri Islamic school, FL Haus Metro Cilegon, Rahayu Cendikia Montessori, Chiyoko Kids Club and Montessori.

Kemudian, Sekolah Citra Montessorri, Suwitama Montessorri, Salih Saliha Montessori Islamic School, Kusuma Montessori School, Sweet Butterfly Montessori School, Rajendra Adhi Montessori School, Bumi Abdi Montessori, Catterpillars Montessori School dan seterusnya

Berdasarkan hasil wawancara penulis kepada dua rekan yang menyekolahkan anaknya ke sekolah berbasis montessori di kota Serang mengatakan bahwa perkembangan anaknya yang pesat.

Mereka merasa puas dengan hasil yang diperoleh dari waktu ke waktu setelah diberikan stimulus ala Montessori.

Hal itu terlihat, sang anak menjadi lebih mandiri dan lebih mudah berinteraksi dengan orang lain.

Salah satu rekan pun menceritakan bahwa awal mula dimasukkan ke sekolah berbasis Montessori dikarenakan anaknya takut terhadap benda yang bertekstur lembek setelah beberapa pertemuan anaknya tidak takut lagi.

Kemudian rekan lainnya pun menceritakan bahwa anaknya sekarang lebih peka terhadap kondisi disekitarnya.

Dibuktikan ketika ada saudara-saudaranya yang sedang berkunjung ke rumahnya menjadikan kondisi dirumahnya menjadi berantakan dan anak menghampiri sang ibu “Miya (Sapaan anak ke ibunya) rumah ini berantakan sekali” sang ibu meluruskan “tidak apa-apa nanti kita rapihkan lagi”.

Dari hal tersebut membuktikan bahwa kebiasaan sang anak ketika memberantakan benda-benda yang dimainkannya haruslah dengan penuh tanggung jawab membereskan benda-benda tersebut pada tempatnya Kembali.

Hal lain diceritakan pula dari sisi spiritualnya pun disekolahnya yang berbasis Islamic Montessori bahwa selama pembelajaran selalu didengarkan murattal kemudian ada kegiatan dhuha dan hafalan doa harian, surat an-naba serta beberapa hadist.

Berdasarkan pemaparan di atas, seiring kebutuhan akan keterampilan abad ke-21 semakin meningkat.

Sekolah berbasis Montessori menawarkan pendekatan yang sesuai untuk membantu anak-anak menjadi individu yang mandiri, kreatif, sosial, dan religius.

Dengan prinsip-prinsip yang mendukung perkembangan holistik dan pembelajaran yang berpusat pada anak, sekolah berbasis Montessori adalah pilihan yang sangat baik untuk pendidikan anak-anak masa kini.

Editor: Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button