Edukasi

Atasi Banjir SDN Pamarican 2, Pemkot Serang Alokasikan Dana BTT Rp 1 Miliar

Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, Provinsi Banten menyiapkan alokasi anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mengambil langkah cepat penanganan banjir SDN Pamarican 2, yang statusnya dinilai sudah darurat.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Serang Ahmad Nuri, di Serang, Selasa (11/11/2025), menegaskan penggunaan BTT terpaksa ditempuh karena situasi di lokasi sudah mendesak dan berisiko bagi siswa.

“Saya langsung menghadap Pak Wali Kota Serang, dan Alhamdulillah diizinkan menggunakan dana dari BTT karena sifatnya mendesak dan darurat,” ujarnya.

Nuri menjelaskan pihaknya telah mengirim surat resmi ke Wali Kota Serang yang diteruskan ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk segera memproses penganggaran tersebut.

“Harapannya segera diproses dan bisa ada tindakan nyata dalam waktu dekat. Target kami Desember selesai,” katanya.

Langkah darurat ini diambil setelah Disdikbud meninjau lokasi pada Sabtu (8/11) dan menemukan kondisi banjir setinggi 60 centimeter.

“Kalau dipaksakan sekolah, jelas berisiko. Apalagi banyak ular yang muncul di sekitar area sekolah,” katanya.

Banjir di SDN Pamarican 2, lanjut dia, merupakan persoalan yang sudah terjadi puluhan tahun akibat posisi sekolah yang lebih rendah dari jalan. Hal ini kerap menghentikan kegiatan belajar mengajar hingga tiga bulan.

Sebagai solusi, kata dia, maka akan menggunakan dana BTT tersebut untuk peninggian lantai bangunan sekitar 60 hingga 70 centimeter, agar setara dengan jalan utama.

Ia memperkirakan kebutuhan total anggaran untuk proyek tersebut sekitar Rp1 miliar, namun Nuri berharap pengerjaan tahap awal dapat segera dieksekusi tahun ini.

“Kebutuhannya besar, tapi kalau dari BPKAD bisa separuhnya dulu juga tidak masalah. Yang penting tahun ini sudah mulai dikerjakan,” ujarnya.

Selama proses perbaikan, kata dia, kegiatan belajar mengajar dipindahkan sementara ke lokasi darurat. Nuri optimistis Wali Kota Serang sangat peduli terhadap persoalan pendidikan ini. (Oleh Desi Purnama Sari – LKBN Antara)

Iman NR

Back to top button