Bahas Sistem Pelindungan, BEM PTMA Audiensi dengan Wamen PMI

Presidium Nasional BEM PTMA Zona III, Wildan Mutaqin, bersama BEM PTMA di lingkungan Zona III di antaranya Asrul Haruna (BEM UM Tangerang) Muhammad Tazakka Ahsan (BEM UM Bandung) Muhammad Sandri (BEM ITB Ahmad Dahlan) Sauqy Al Firdausy (BEM IBM) mengadakan audiensi strategis dengan Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmadi Tawalla, di Jakarta, pada Rabu (23/4/2025).
Pertemuan ini berlangsung penuh semangat di tengah upaya memperkuat pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Dalam pertemuan tersebut, Wildan Mutaqin dan BEM PTMA ZONA III tidak hanya menyampaikan aspirasi mahasiswa, tetapi juga menyerahkan secara langsung naskah akademik berjudul “Transformasi Pelindungan Pekerja Migran Indonesia: Membangun Sistem Digitalisasi dan Pendampingan Berkelanjutan”. Wildan.
Hal itu sebagai bentuk kontribusi intelektual mahasiswa dalam membangun kebijakan publik yang berpihak pada pekerja migran.
“Kami percaya, sudah saatnya sistem pelindungan PMI masuk ke era digital. Sistem yang transparan, terintegrasi, dan mampu memberikan pendampingan secara menyeluruh mulai dari pra-keberangkatan, masa penempatan, hingga pasca-kepulangan,” tegas Wildan.
Gagasan ini mencakup penguatan sistem informasi berbasis teknologi, pembentukan tim pendamping berbasis komunitas, serta kolaborasi lintas sektor termasuk dunia pendidikan, organisasi kemahasiswaan, dan lembaga pelindungan hukum.
Wakil Menteri Dzulfikar menyampaikan apresiasinya atas kontribusi nyata dari kalangan mahasiswa.
“Gagasan dari teman-teman BEM PTMA ZONA III ini sangat relevan dengan arah kebijakan kami. Kami terbuka untuk kolaborasi lebih lanjut, terutama dalam mendorong lahirnya sistem pelindungan yang lebih partisipatif dan berkelanjutan. Mahasiswa memiliki peran penting sebagai jembatan informasi, edukasi, dan pendampingan di akar rumput,” ujarnya.
“Pertemuan ini menjadi langkah untuk terus membangun sinergi antara pemerintah dan mahasiswa dalam menghadirkan solusi konkret bagi pekerja migran, sebagai bagian dari upaya kolektif menuju Indonesia yang lebih adil, Totalitas Untuk Indonesia Raya,” tutup Dzulfikar.
Editor: Abdul Hadi