Bayi yang lahir di pinggir jalan rusak saat ibunya akan menuju Puskesmas, Kabupaten Lebak, Banten, diberi nama Borojol. Nama ini diberikan oleh Kepala Desa Cibarani karena bayi lelaki ini lahir mendadak di perjalanan.
“Sudah di rumah, sehat dua-duanya, anaknya cowok. Dikasih nama Borojol, saya yang kasih kemarin pas ada bidan nanya, Borojol saja, karena lahirnya kan ngaborojol (lahir) di jalan,” kata Kades Cibarani Dulhani saat dihubungi wartawan, Rabu (11/3/2020).
Ibu dari si anak, Sari, menyetujui pemberian nama itu. Termasuk keluarga besar yang tidak keberatan karena pemberian nama biasa diberikan oleh jaro atau kepala desa.
Kejadian anak melahirkan di jalan ini, kata Dulhani, menjadi peringatan kepada pemerintah daerah. Desa Cibarani hingga kini masih tertinggal dan tak pernah dilirik pembangunan.
Apalagi, sejak dimekarkan pada 2010, Puskesmas pembantu juga belum didirikan di desa. Warga harus berjalan sejauh 20 kilometer ke puskesmas di Cirinten.
“Saya sudah mengajukan seribu kali ke dinas kesehatan, tidak ada jawaban, padahal tanah sudah siap, kendalanya puskesmas yang jauh,” ujar Dulhani.
Belum lagi soal angkutan umum ke desanya yang belum ada. Ia juga pernah menyampaikan ini ke pemerintah daerah. Namun, janji ini pun sampai sekarang belum ada.
“Angkutan umum juga tidak ada, saya minta jatah angkutan umum yang dari Kementerian PDT lewat kabupaten. Katanya 2020 mau dikasih, tapi enggak ada, saya cek malah daerah selatan yang dikasih,” tutur Dulhani. (Rivai Rivai)
