News

Beras di Lebak Surplus 142 Ribu Ton, Stok Aman hingga 2026

Produksi beras di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mencatat surplus signifikan pada periode Januari hingga Mei 2025, yakni sebesar 142.522 ton.

Surplus ini diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat setempat hingga sepuluh bulan ke depan.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, mengatakan total produksi beras selama lima bulan pertama tahun ini mencapai 204.795 ton.

Sementara kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Lebak yang berpenduduk sekitar 1,4 juta jiwa mencapai 154.253 ton per tahun, atau sekitar 12.854 ton per bulan.

“Penyerapan beras dari Januari sampai Mei 2025 sebanyak 64.272 ton. Artinya, terdapat surplus sebesar 142.522 ton yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat hingga awal tahun depan,” ujar Deni di Lebak saat dikonfirmasi oleh awak media, Rabu (2/7/2025).

Ia menambahkan, pasokan beras lokal yang melimpah telah tersebar ke sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak.

Pada periode Januari hingga April 2025 saja, total produksi beras tercatat mencapai 143.072 ton, setara dengan ketersediaan untuk delapan bulan konsumsi.

“Kami menjamin persediaan beras di Lebak relatif aman dan melimpah hingga tahun depan,” kata Deni yang merupakan alumnus Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Deni menjelaskan, musim panen raya berikutnya diperkirakan berlangsung pada Agustus mendatang, seiring dengan masuknya masa panen padi di berbagai kecamatan.

Untuk mendukung peningkatan produksi, Dinas Pertanian Kabupaten Lebak mendorong penerapan Indeks Pertanaman (IP) tiga kali dalam setahun, dari sebelumnya hanya 2,5 kali.

Pemerintah daerah juga menyalurkan bantuan berupa pompanisasi, pompa irigasi, serta sarana produksi pertanian guna mendukung program swasembada pangan.

“Kami berharap petani dapat mengoptimalkan produksi sehingga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan meningkatkan pendapatan mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Blok Sentral Rangkasbitung, Ahmad, menyampaikan bahwa tanaman padi di wilayahnya tumbuh subur berkat curah hujan yang tinggi. Ia optimistis panen raya pada awal Agustus mendatang akan berlangsung sukses.

“Lahan seluas 70 hektare kami tanami pada Mei lalu. Dengan kondisi yang ada, kami yakin hasil panen dapat mencukupi kebutuhan pangan serta mendongkrak ekonomi petani, apalagi harga gabah saat ini mencapai Rp6.500 per kilogram,” kata Ahmad.

Editor: Abdul Hadi-

Abdul Hadi

Back to top button