Badan Meteorlogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Klas I Tangerang mencatat gempa bumi tektonik sebanyak 70 kejadian periode 14 – 20 Januari 2022 di Selat Sunda, setelah dua gempa berkekuatan 6,7 dan 5,7 magnito di Sumur, Kabupaten Pandeglang.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Klas I Tangerang, Urip Setyono mengungkapkan, data itu lebih tinggi 312 persen frekuensi kejadiannya dengan periode 07 – 13 Januari 2022 yaitu 17 kejadian gempa bumi.
Dijelaskan, sebaran pusat gempabumi (episenter) umumnya berada di laut, yaitu pada zona pertemuan lempeng Indo-Austiralia dan Eurasia di bagian barat Provinsi Lampung, Selat Sunda, hingga Jawa Barat.
Dalam perincian, adapun gempa bumi dengan kekuatan magnitudo lebih kecil 3 yaitu sebesar 26% (18 kejadian), 69% (48 kejadian) gempabumi dengan kekuatan 3 Magnitudo lebih kecil 5 dan 6% (4 kejadian) gempa bumi dengan kekuatan Magnitudi lebih besar 5.
“Dari 70 kejadian tersebut 46 diantaranya merupakan gempabumi susulan Magnitudo 6,6 (update hingga 20 Januari 2022).
Ia menambahkan, lima dari enam gempabumi tersebut merupakan gempabumi susulan Magnitudo 6,6, sedangkan 1 gempabumi terkait gempabumi Magnitudo 5,4 Bayah pada 17 Januari 2022.
Gempa pertama terjadi pada pukul 16. 04 WIB berkekuatan 6,7 magnito dari kedalaman 10 Km.
Gempa kedua terjadi pada pukul 16.49 WIB berkekuatan 5,7 magnito dari kedalam 10 Km dan jarak pusat gempa 54 Km dari daerah Sumur. A
Sedangkan gempa kedua berkekuatan 5,7 magnito dirasakan di Tangerang Selatan, Pelabuhan Ratu, Bandarlampung dan Kota Tangerang. (Reporter: Eky Fajrin / Editor: Iman NR)
