BNPB Fasilitasi Bentuk Forum Pengurangan Resiko Bencana
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memfasilitasi pembentukan Forum Pengurangan Resiko Bencana. Kegiatan ini bertujuan untuk mensinergikan penggiat-penggiat kemanusiaan yang disatukan dalam satu forum. Acara yang Bertempat di Ball Room Ratu Hotel, Selasa, 05/12/2017.
Asda 1 Provinsi Banten Anwar Mas’ud yang hadir mewakili Gubernur Banten dalam sambutannya mengatakan, rencananya dari setiap pegiat kemanusiaan diharapkan bisa bersinergi. Dengan adanya sinergi diantara komunitas dalam forum, tentu efesiensi dari aktifitas setiap fungsi bisa terlaksana, disetiap komunitas bisa berjalan dengan baik. Sehingga forum ini dapat memaksimalkan fungsi-fungsi di komunitas-komunitas tadi dalam forum pengurangan resiko bencana.
“Tadi saya berikan penguatan-penguatan, saat ini lagi mengkaji. Ada beberapa pertimbangan untuk menjadi bahan diskusi pada acara ini, hasil dari pemetaan daerah rawan bencana di Banten ini supaya di informasikan. kedua daerah-daerah rawan bencana, komunitas siapa saja yang ada untuk bisa menjadi penggiat-penggiat bencana yang bisa menjadi anggota dari forum ini.
Anwar sempat memberi masukan semacam wacana, untuk bagaimana forum yang ada nanti di Banten ini apakah setiap daerah rawan bencana ini ada forum, mau itu berapa yang ada di setiap daerah yang rawan. karena initinya, bagaimana forum ini bisa menanggulangi, dan mengurangi resiko bencana.
Baca: BPBD Banten Gelar Simulasi Tsunami di Bagedur
“Kita belum bisa memaksakan forum ini harus seperti ini lalu seperti itu, karena ini masih mengkaji. Tapi intinya bagaimana forum ini dalam setiap potensi tadi berhimpunĀ dalam satu wadah, sehingga semua rencana komunitas ini bisa bersinergi, siap melaksanakan bagaimana perencanaan pencegahan sampai pananganannya. Di efakuasinya dimana, siapa yang bertugas, juga mengefaluasi siapa yang memberi makanannya, dan siapa yang memberi bimbingan rohani,” tukasnya.
Dikatakan Anwar Mas’ud, dengan adanya forum ini diharapkan bisa bermanfaat maksimal terhadap penanganan bencana dikita, dan untuk saat ini memang belum ada forum di Provinsi Banten, karena ini baru pusat memfasilitasi untuk membuat forum, juga sebagai bahan BPBD Provinsi untuk mendapatkan masukan dari forum tersebut.
Sementara, dikatakan Raditya Jati selaku Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB, dalam penanggulangan bencana kesiap siagaan, tanggap darurat, harus multi dimensi artinya melibatkan multi sektor. Artinya melibatkan semua pihak, jadi tidak hanya melibatkan pemerintah saja.
“Forum khususnya yang ada di Banten memang belum ada forum yang melibatkan semua pihak untuk menjadi penolong bencana, Jadi harapannya nanti forum ini tidak hanya dari pemerintah, jadi kalau biasanya di Nasional pertama yaitu adalah pemerintah, kedua lembaga usaha, ketiga akademisi, keempat LSM, dan yang ke lima adalah media,” katanya.
Selain itu, Raditya jati juga berharap pihak dari media bisa terlibat, karena ia berpendapat pintu pembelajaran kepada masyarakat adalah media. Dan yang harus dilakukan media adalah informasi kesiapan. Artinya bagaimana masyarakat Banten bisa siap menghadapi bencana dengan bentuk sosialisasi bagaimana masyarakat Banten yang tinggal di daerah rawan bencana. Seperti di bantaran sungai yang rawan banjir, juga informasi simulasi tsunami kepada masyarakat yang berada dipesisir pantai ketika terjadi bencana mereka harus seperti apa.
“Hari ini kami menginisiasi pembentukan forum, karena pembentukan forum berada di daerah bukan di nasional. Kami memicu, agar Banten membuat forum karena pertama, tadi pak kala menyampaikan segala jenis potensi bencana ada disini. intinya kita mendukung Pemrov Banten dalam penanggulangan Bencana,” tukasnya.
Raditya juga mengatakan tujuan dibentuk forum ini untuk membentuk ketahanan masyarakat, artinya dia mampu melakuakan atau berkontaksi dengan bencana. (Adityawarman)