Dana Operasional BGN Belum Cair, SPPG Cipocok Jaya Berhenti Sementara
Dapur MBG atau Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Serang yang dikelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cipocok Jaya, Gelam berhenti beroperasi sementara. Penghentian operasional ini terjadi karena Badan Gizi Nasional (BGN) belum mencairkan dana operasional yang telah diajukan.
Kepala SPPG Cipocok Jaya Gelam, Imam Hendar Setiono membenarkan penghentian sementara SPPG Yayasan Bina Prestasi yang dikelolanya. Dengan begitu sekolah-sekolah yang biasa menerima manfaat MBG dari SPPG tidak mendapatkan jatah makanan sejak Jumat, 5 Desember 2025, hingga waktu yang belum ditentukan.
Menurut Imam, dana operasional yang belum dibayarkan oleh BGN mencapai nilai fantastis, yakni sebesar Rp1,2 miliar. “Dana sekitar Rp1,2 miliar. Gaji dan operasional kita berjalan sampai tanggal 3 Desember menggunakan sisa anggaran,” kata Imam pada Minggu (7/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa keterlambatan pencairan ini terjadi sejak proposal diajukan pada 10 November 2025, untuk periode operasional 24 November-6 Desember 2025.
Pemberhentian sementara operasional ini secara resmi diumumkan melalui surat yang dikeluarkan pada Kamis, 4 Desember 2025, oleh SPPG Cipocok Jaya Gelam Yayasan Bina Prestasi.
“Maka diinformasikan bahwa pada hari Jumat 5 Desember 2025 sampai waktu yang belum bisa ditentukan, SPPG Cipocok Jaya Gelam untuk sementara waktu tidak beroperasional,” tulis surat tersebut.
Imam menegaskan bahwa penyebab penyetopan sementara ini murni karena belum cairnya dana operasional, dan tidak ada alasan lain.
“Perlu digaris bawahi, bahwa kondisi ini hanya terjadi sementara waktu, dan disebabkan oleh dana operasional yang belum turun, tidak ada penyebab lain yang menyertai kondisi ini,” ujarnya.
SPPG Cipocok Jaya Gelam, yang saat ini memiliki 47 pegawai dan 3 staf, akan segera kembali beroperasi normal setelah dana operasional dari BGN dicairkan. “Kami tentu saja akan menginformasikan kembali jika dana operasional telah turun,” jelas Imam.
Sementara Koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) Kota Serang, Nuni Pratiwi membenarkan bahwa satu-satunya SPPG di wilayahnya terpaksa menghentikan operasional karena terhambatnya pencairan dana dari pemerintah pusat.
Menurut Nuni, hambatan dana ini tidak terjadi di tingkat daerah, melainkan di pusat.”Untuk di Kota Serang memang cuma satu yang berhenti operasional dikarenakan terhambatnya dana, betul saya membenarkan,” kata Nuni melalui sambungan telpon, Senin (8/12/2025).
“Kalau untuk tersendat karena apa itu kan di pusat ya, jadi memang di pusat sedang ada perbaikan pergantian PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).” sambungannya.
Nuni Pratiwi menegaskan bahwa hanya satu SPPG yang saat ini tidak beroperasi. SPPG lain di Kota Serang masih berjalan normal. Namun, bagi sekolah yang menjadi bagian dari SPPG yang berhenti operasional, penyaluran MBG otomatis terhenti.
Dia menjelaskan, siswa yang terdampak tidak bisa dialihkan ke SPPG lain yang masih beroperasi. Hal ini dikarenakan setiap SPPG memiliki kapasitas dan proposal anggarannya masing-masing.
“Enggak bisa, karena kan memang setiap SPPG punya kapasitas masing-masing, jadi kita tidak bisa memberikan pengalihan ke SPPG yang beroperasi untuk menampung SPG yang lain begitu. Karena kita sudah punya proposalnya masing-masing,” ujarnya. (BW Iskandar)








