Dedi Mulyadi: Siswa Nakal Bakal Dibina di Barak Militer

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan membuat kebijakan pendidikan karakter bagi siswa yang nakal atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas maupun tindakan kriminal.
Tentunya, pendidikan karakter ini akan melibatkan unsur TNI-Polri. Dedi Mulyadi menyebut kebijakan ini berjalan pada 2 Mei 2025 di beberapa wilayah Jawa Barat.
“Tidak harus langsung di 27 Kabupaten/Kota. Kita akan mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlibat dahulu, secara bertahap,” ujarnya.
Kata Dedi, pihaknya telah menyiapkan puluhan barak khusus untuk pelajar mengikuti program pendidikan karakter.
Adapun siswa yang akan mengikuti program tersebut, kata Dedi, dipilih secara kesepakatan antara sekolah dan orang tua.
“Jadi selama enam bulan para pelajar akan dibina di barak dan tak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan mejemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya,” tegasnya.
Pendidikan militer atau wajib militer merupakan realisasi dari Gubernur Jawa Barat yang prihatin mengenai perilaku menyimpang anak-anak di kawasan Jawa Barat.
Meski banyak mendapatkan kritikan tajam, dia tetap akan melakukan pendidikan tersebut untuk anak-anak dalam waktu dekat.
Sedangkan mengenai program-program pelatihan dalam wajib militer di Jabar ini bukan pola seperti pendidikan perang.
“Pola pendidikan militernya bukan pola pendidikan perang,” tegasnya.
Mengatasi argumentasi masyarakat tentang wamil di Jabar ke arah yang tidak diinginkan, Dedi mengungkap program-program yang akan dijalani anak-anak selama pendidikan.
- Program Pendidikan Mental dan Perilaku
Berawal dari keprihatinannya dengan perilaku menyimpang para siswa sekolah di Jabar, Gubernur Jawa Barat akan memfokuskan pendidikan yang menggembleng mental dan perilaku.
Tujuan dari program itu tentunya agar anak-anak menjadi manusia yang paham dan bisa mengaplikasikan polda hidup disiplin dan mandiri.
“Mereka akan mengikuti pelatihan pendidikan disiplin, mentalitas dan mengembalikan perilakunya pada perilaku yang mandiri,” katanya.
- Program Pendidikan Jasmani dan Rohani
Program itu sangat berbeda dari pendidikan perang, dalam kebijakan ini nantinya akan menggali lebih dalam mengenai polda hidup yang lebih teratur dan menggali potensi diri seperti minat dan bakat.
“Pola pendidikan berolahraga, berkesenian, mengembangkan minat dan bakat hingga membangun disiplin,” ujarnya.
- Program Pembelajaran Sesuai Jenjang
Para siswa nakal juga tetap bisa mendapatkan hak belajar dan mengikuti pelajaran sesuai dengan jenjangnya.
“Nanti adapola pendidikannya, pola ini sesuai dengan jenjang pendidikannya dan mereka tak akan kehilangan haknya sebagai seorang pelajar,” cetusnya.
Editor: Abdul Hadi