Demo Truk Tambang Kembali Digelar, Gerbang Tol Cilegon Timur Lumpuh
Ribuan orang dari dua Kecamatan yakni Bojonegara dan Puloampel, Kabupaten Serang kembali menggelar aksi unjuk rasa, Senin (17/11/2025). Mereka memprotes kemacetan yang kerap terjadi akibat aktivitas truk tambang di daerah itu yang melanggar jam operasi yang telah ditetapkan.
Sementara pantauan wartawan massa aksi berkumpul di Lapangan Gunung Santri, kemudian bergerak menuju Gerbang Tol Cilegon Timur sambil melakukan orasi.
Tak hanya itu, ratusan massa aksi juga melakukan blokade jalan hingga seluruh ruas Jalan Raya Bojonegara – Gerbang Tol Cilegon Timur lumpuh total.
Dalam aksinya, massa menyoroti lemahnya pengawasan pemerintah terhadap penegakan aturan yang tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Banten Nomor 567 Tahun 2025 tentang Pembatasan Jam Operasional dan Jalur Lalu Lintas Kendaraan Angkutan Tambang Mineral Bukan Logam dan Batuan di Provinsi Banten.
Adapun tuntutan warga Bojonegara dan Puloampel meliputi:
1. Evaluasi total aktivitas pertambangan (Galian C) ilegal di wilayah Bojonegara dan Puloampel.
2. Segera melakukan pelebaran jalan agar sesuai dengan kebutuhan dan statusnya sebagai jalur nasional.
Sementara ratusan warga Bojonegara dan Puloampel mengusir Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Deden Apriandi yang berupaya menemui dan menampung aspirasi mereka.
Massa yang sudah tak terkendali itu tetap menuntut kehadiran langsung Gubernur Banten, Andrasoni, untuk berdialog dan memberikan kepastian atas penyelesaian masalah tersebut.
Berdasarkan pantauan, aksi ratusan massa tersebut berlangsung dengan pengawalan ketat aparat keamanan. Arus lalu lintas di jalan raya puloampel mengalami kelumpuhan total akibat massa yang memblokade jalan.
Diketahui, kemacetan Bojonegara dan Puloampel dipicu oleh ribuan truk ODOL tambang pasir mulai dirasakan masyarakat semenjak tambang-tambang di wilayah Parung Panjang Bogor, Jawa Barat ditutup pemerintah setempat. (BW Iskandar)











