Edukasi

Dibuka, Pekan Penghijauan Ke-34 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unri

Pekan Penghijauan (PP) ke-34 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau, resmi dibuka pada Sabtu (30/8/2025) di SMAN 1 Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Bengkalis yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Ed Efendi, demikian siaran pers Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau yang diterima MediaBanten.Com, Sabtu (30/8/2025).

Ed Efendi menyampaikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Bengkalis, kami menyambut baik dan mengucapkan terima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang telah menyelenggarakan kegiatan bermakna ini. Kabupaten Bengkalis memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 400 km, yang saat ini menghadapi tantangan serius akibat abrasi dan ulah manusia, termasuk penebangan mangrove secara sembarangan,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan pentingnya pelestarian hutan mangrove sebagai salah satu cadangan karbon terbesar di Indonesia, sekaligus mengutip pernyataan ahli ekonomi dunia: “Manusia setiap saat bertambah, tetapi bumi ini justru terus berkurang.”

Dia menutup sambutan dengan harapan agar langkah kecil ini menjadi awal dari perubahan besar. “Semoga kegiatan ini membawa manfaat jangka panjang. Jangan remehkan langkah kecil, karena dari sinilah masa depan diselamatkan”

Mengusung aksi nyata, Pekan Penghijauan ke-34 melaksanakan penanaman 1.000 bibit tanaman yang terdiri dari 500 bibit mangrove dan 500 bibit buah.

Penanaman dilakukan di kawasan pesisir pantai dan lingkungan rumah warga di Desa Sejangat. Penanaman simbolis dilakukan oleh perwakilan pemerintah, mahasiswa, dan masyarakat setempat usai pembukaan acara

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, diselenggarakan pula Seminar Lingkungan bertema Kolaborasi Generasi Muda dan Komunitas dalam Aksi Konservasi Mangrove.

Seminar ini menghadirkan dua narasumber utama (nama pembicara akan diumumkan), yang membahas pentingnya pelestarian mangrove serta kolaborasi antarsektor dalam mewujudkan konservasi berkelanjutan.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga Desa Sejangat. Partisipasi aktif masyarakat menunjukkan dukungan terhadap pelestarian lingkungan yang diinisiasi oleh generasi muda.

“Kami senang dan bangga, semoga apa yang ditanam hari ini bermanfaat untuk anak cucu kami di masa depan,” ujar salah satu warga.

Pekan Penghijauan 34 diharapkan menjadi titik tolak dalam memperkuat kesadaran lingkungan, menjaga kelestarian ekosistem mangrove, serta menginspirasi gerakan serupa di wilayah pesisir lainnya. Melalui semangat gotong royong, mahasiswa dan masyarakat membuktikan bahwa upaya kecil dapat memberikan dampak besar bagi keberlanjutan ekosistem. (Pengirim: Khairina Nabilla Harahap dari FKIP Universitas Riau)

Iman NR

Back to top button