Din Syamsudin: Acara Karma Roy Kiyoshi Ant TV Sesatkan Aqidah Umat Islam
Lembaga Penyiaran Swasta, ANTV diminta mengaji ulang program Reality Show Karma. Sebab acara yang dipandu Robby Purba dan menampilkan Roy Kiyoshi, paranormal itu bertentangan dengan aqidah dan nilai-nilai Islam.
Demikian disampaikan Din Syamsudin, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dikutip MediaBanten.Com dari repbulika.co.id, Senin (25/6/2018). Din meminta agar ANT TV mengkaji ulang program Karma yang ditayangkan di televisi sejak Desember 2017.
“Setelah menonton acara Karma Roy Kiyoshi di ANTV, saya menyimpulkan di acara tersebut dapat menyesatkan akidah umat Islam,” ujar Din dalam keterangan tulis yang diterima republika.co.id.
Din Samsudin, Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu meminta Komisi Pengkajian MUI untuk meneliti secara mendalam acara itu agar bisa dilanjutkan dengan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menyelematkan aqidah umat Islam.
Setelah pernyataan Din Syamsudin itu, MUI akan menempuh langkah sesuai prosedur dengan berkoordinasi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). “Kami kaji lebih jauh agar jangan sampai terjadi perbedaan penafasiran dan pendapat di antara sesama pengurus MUI,” Ketua Bidang Infokom MUI Masduki Baidowi.
Menurut Baidowi, sejumlah tayangan siaran televisi sudah dikaji kontennya saat Ramadhan lalu. Akan tetapi, Karma tidak termasuk di dalamnya. Konten program siaran televisi yang merupakan wewenangan pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Jika terdapat konten yang meresahkan maka KPI dapat mengambil tindakan. “MUI sebatas memberikan penilaian dan menginformasikannya ke KPI,” ucapnya.
Baca: Batalkan Putusan, Masjid di Wina Tetap Dibuka Untuk Umat
Sementara itu, Corporate Communications Manager ANTV Nugroho Agung Prasetyo mengaku telah mendengar masukan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait penayangan program reality show Karma yang menghadirkan paranormal Roy Kiyoshi. ANTV pun menyampaikan apresiasinya kepada MUI. “Insya Allah, ANTV selalu membuka diri untuk perbaikan tayangannya,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Minggu (24/6).
ANTV akan menindaklanjuti masukan tersebut sebagai bahan evaluasi internal. ANTV juga berencana serta melakukan koordinasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) maupun MUI. “Kami akan melakukan evaluasi agar program yang ditayangkan dapat menjadi lebih baik,” jelas Nugroho.
Menurutnya, setiap program televisi yang direncanakan dan diproduksi oleh pihak stasiun televisi selalu memperhatikan regulasi yang berlaku. “Kami menggunakan pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran dalam hal ini,” ungkap Nugroho.
Berdasarkan laman karma.antvklik.com, Karma merupakan program misteri reality show yang mengangkat kisah nyata dari 31 partisipan sesuai tanggal lahirnya. Dua orang paranormal tampil sebagai pembawa acara. Mereka menguak kisah problematika kehidupan setiap partisipan.
Dikecam
Sementara itu, Sodiq Mujahid, Wakil Ketua Komisi VIII DPR mengecam program reality show “Karma” ANT TV sebagai program yang berpotensi menyesatkan umat dari aqidah dan nilai-nilai keislaman. Dia menilai, tayangan di televisi seharusnya mencerdaskan dan membawa pada pola pikir modern yang benar, yakni berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berbasis agama.
“Kalau suatu tayangan dinilai bertentangan dengan akidah seperti disampaikan Din Syamsuddin, maka artinya bukan hanya berakibat dosa dan meresahkan tapi artinya itu tidak mencerdaskan manusia dan tidak sesuai dengan harkat dan jati diri manusia,” ujarnya kepada republika.co.id.
Sodiq melanjutkan, akidah islamiyah adalah sistem nilai dan keyakinan untuk menjaga manusia tetap berada pada posisinya sebagai makhluk paling sempurna dibanding makhluk lain. Akidah ini juga menjadi basis keyakinan agar manusia bisa maju dan terus berkembang.
“Dengan demikian, kita bisa paham bahwa seorang Din Syamsuddin meminta acara tersebut dievaluasi bahkan dihentikan,” ujar dia. (republika.co.id/ Iman Nur Rosyadi)