Gas LPG Langka, BEM PTMAI: Sekian Kalinya Rakyat Jadi Korban

Badan Eksekutif Mahasiswa BEM PTMAI ZONA III ikut menyoroti kelangkaan Gas LPG 3kg di seluruh Indonesia yang akhir-akhir ini Viral di Media Sosial.
Presidium Nasional BEM PTMAI ZONA III mengatakan bahwa kebijakan yang di terapkan sekarang adalah kebijakan yang dibuat ugal-ugalan.
“Kita melihat ketidaksiapan pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan ini, terlihat bagaimana antrian panjang yang begtu banyak di beberapa daerah” ucap Wildan.
Selanjutnya Wildan mengatakan bahwa pemerintah harus belajar melihat kondisi dan situasi dalam pembuatan kebijakan apalagi yang langsung bersentuhan dengan Masyarakat karena dampaknya akan sangat besar, regulasi yang tidak matang hanya akan menciptakan kebijakan yang arogan.
“Jika tujuan pemerintah ingin melakukan subsidi yang tepat sasaran, pemerintah harus punya kalkulasi hitung-hitungan agen resminya sudah berapa banyak di daerah, jangan-jangan dalam satu kecamatan tidak ada agen resminya, itu berbahaya sekali dan antrian yang terjadi saat ini menjadi bukti kurangnya agen resmi yang menjual gas subsidi”pungkas Wildan.
Kata Wilan, BEM PTMAI ZONA III memberikan ultimatum kepada Pemerintah Pusat terkhusus kepada mentri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Bahlil Lahadalia.
Hal tersebut untuk segera menyelesaikan masalah ini dan segera memperbaiki regulasi yang jelas sebelum melakukan implementasi kebijakan, agar rakyat tidak menjadi korban lagi dalam kebijakan ini,” tegas Wildan.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia meminta kepada masyarakat yang mengantre untuk membeli gas elpiji (LPG) 3 kilogram bersabar pada masa transisi penghapusan pengecer menjadi pangkalan.
“Bapak, ibu, semua saudara-saudara saya, mohon kasihkan waktu sedikit saja. Kami selesaikan ini,” ucap Bahlil dalam konferensi pers bertajuk “Capaian Sektor ESDM Tahun 2024 dan Rencana Kerja Tahun 2025” di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (3/2/2025).
Editor: Abdul Hadi